RADARDEPOK.COM – Hujan deras yang mengguyur menyebabkan dua rumah di Perumahan Raffa Residence 5 roboh, Minggu (6/4). Anggota Komisi A DPRD Kota Depok, Babai Suhaimi langsung turun ke lokasi.
“Kemarin ada hujan deras, dua rumah di Raffa Residence 5 ini, dua rumah, roboh. Alhasil, hari ini Saya turut meninjau,” tutur Babai Suhaimi kepada Radar Depok, Selasa (8/4).
Babai Suhaimi menjelaskan, kejadian ini menjadi peringatan keras bagi Pemerintah Kota Depok agar lebih selektif dalam menerbitkan izin perumahan. Ia menilai, lokasi yang rawan bencana seharusnya tidak diberi izin untuk pemukiman.
Baca Juga: Warga Kota Depok Dibunuh di Kali Anyar Solo, Tangan dan Tubuh Terikat
“Ke depan, pemerintah kota harus betul-betul selektif ketika memberikan izin perumahan. Untuk betul-betul ditinjau secara pasti bagaimana lokasinya. Apakah lokasi tersebut memang layak untuk perumahan atau tidak,” jelas Babai Suhaimi.
Babai Suhaimi menerangkan, lokasi Raffa Residence 5 yang berada di atas tebing sangat tidak layak dijadikan tempat tinggal. Terlebih, tiga sistem drainase yang buruk memperparah risiko bencana.
“Kalau dilihat dari posisi ini, sesungguhnya ini tidak harus dibangun rumah. Karena di atas tebing langsung. Yang kedua, saluran airnya pun tidak diperhatikan,” bebernya.
Lebih lanjut, Babai Suhaimi mengungkap, kejadian ini menunjukkan lemahnya pengawasan pemerintah terhadap pembangunan perumahan di Depok.
“Kalau sudah kejadian seperti ini, siapa yang mau disalahkan. Maka pemerintah lagi harus hadir,” ujar Babai Suhaimi.
Sementara itu, ia menilai kesalahan ini sudah terjadi sejak awal perizinan. Pemerintah dinilai memberikan izin tanpa pengecekan yang menyeluruh.
“Karena memberikan izin, pemanfaatan ruang dan izin membangun perumahan, tanpa dicek secara benar,” imbuhnya.
Dari tiga lokasi yang ia tinjau, permasalahannya serupa timbul seperti perumahan dibangun di area yang tidak layak, hingga menyebabkan longsor dan banjir.
“Saya sudah meninjau tiga tempat. Tiga-tiganya mirip semua seperti ini. Ada longsor dari tebingan-tebingan, dan banjir akibat persoalan drainase,” ungkap Babai Suhaimi.
Baca Juga: Ratusan SD dan SMP di Bogor Tanpa Kepala Difinitif, Begini Kata Bupati Rudy Susmanto