RADARDEPOK.COM-Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri 15 Depok, tidak hanya sebagai sarana pengenalan lingkungan, melainkan sebagai masa menanamkan kedisiplinan dan meningkatkan karakter, terutama pada siswa baru.
Pelaksanaan MPLS SMPN 15 Depok itu berlangung selama lima hari dengan mendatangkan narasumber eksternal. Kegiatan ini dilakukan di halaman sekolah, Kelurahan Mekasari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, terhitung 14-18 Juli 2025.
Kepala SMPN 15 Depok, Atiyatul Farida menjelaskan, pihaknya bekerjasama dengan pihak eksternal, salah satunya Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok, untuk memberikan edukasi kepada siswa terhait bahaya narkoba.
“Pada hari pertama pelaksanaan MPLS, ini diisi oleh BNN Kota Depok yang dilaksanakan di lapangan sekolah dengan durasi 2 jam,” kata dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (17/7).
Baca Juga: Ketua DPRD Usulkan Merger Gedung Jadi Solusi Kekurangan Kelas di SMPN 15 Depok
Dengan adanya pembahasan bahaya narkoba ini, Atiyatul Farida mengatakan, para peserta tampak antusias, lantaran dapat menambah wawasan dalam menghindari berbagai jenis narkoba yang saat ini beredar.
“Padahal, itunganya itu dia masih terbilang kelas 6 SD. Namun, banyak juga yang paham dan sudah mengerti terkait bahaya narkoba. Hal ini terlihat juga banyaknya pertanyaan yang diberikan para peserta,” tutur dia.
Atiyatul Farida mengatakan, pada pelaksaan hari kedua, MPLS dibuka dengan menerapkan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat, yaitu berolahraga dengan melaksanakan senam secara serentak atau seluruh peserta.
“Berbagai gerakan senam dicoba para peserta, agar bisa membiasakan para siswa untuk terus berolahraga,” ujar dia.
Tak hanya dari BNN Kota Depok, kata Atiyatul Farida, pada kegiatan MPLS di SMPN 15 Depok ini juga menghadirkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, dalam memberikan edukasi terkait pencegahan kesehatan pada anak.
“Yang paling utama Dinkes melakukan edukasi terhadap peserta tentang makanan atau jajanan yang sering dikonsumsi para peserta didik. Mulai dari bahayanya dan cara mencegah berbagai penyakit yang suka dialami para siswa,” tutur dia.
Menurut dia, Atiyatul Farida hal tersebut sangatlah penting didapatkan oleh para peserta didik. Mengingat, pada masanya seringkali para siswa membeli makanan. Tanpa tahu dampak yang diakibatkan di dalam tubuh.
“Saat ini sudah banyak anak-anak yang masih kecil sudah terkena diabetes. Bahkan, sudah mengalami cuci darah,” kata dia. ***