satelit

Hanggar Maggot RW5 Duren Mekar Depok Siap Beroperasi

Selasa, 29 Juli 2025 | 10:20 WIB
MENGHELAT : Pelatihan dan implementasi UPS organik melalui budidaya maggot, di hanggar Maggot RW5 Perumahahn BSI Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Jumat (25/7) Siang. (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM – Aparatur Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, mengajak warga mengumpulkan sisa sampah rumah tangga. Hal ini guna mengimplementasikan Unit Pengelolaan Sampah (UPS) organik melalui budidaya maggot.

Sebelum dilakukan warga diberikan pelatihan dan implementasi rumah maggot untuk pertama kalinya.

Lurah Duren Mekar, Supriyadi menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian implementasi maggot yang dimulai dengan sosialisasi kepada warga. Fokusnya, menyasar ibu rumah tangga untuk membiasakan memilah sampah rumah tangga sejak dari sumbernya.

Baca Juga: Balita dan Bumil RW10 Mekarjaya Depok Nikmati PMT, Ini Menunya

“Pelatihan dan implementasi budidaya maggot di Duren Mekar yang pertama kali. Tujuannya, memberikan informasi kepada masyarakat tentang kegiatan rumah maggot tersebut. Alhamdulillah sangat antusias ya, masyarakat yang ada di Perumahan BSI RW 5. Kemarin kira-kira ada 20 warga yang datang,” jelas Supriyadi kepada Radar Depok.

Tujuan sosialisasi ini, ungkap Supriyadi guna mengedukasi masyarakat agar memilah sampah, khususnya sampah organik yang nantinya dikelola di rumah maggot.

Supriyadi menargetkan pengelolaan ini bisa menciptakan lingkungan dengan prinsip zero waste, setidaknya dimulai dari RW5 sebagai pelopor.

Baca Juga: Jogging Track Situ Tujuh Muara Depok Direvitalisasi

“Minimal di satu RW dulu, satu RW itu bisa dilakukan. Sehingga nantinya residu sampah berjenis anorganiknya, tinggal kami innovasikan ke depannya untuk mengentaskan sampah anorganiknya,” ungkap Supriyadi.

Terkait sistem pengumpulan sampah, Supriyadi menuturkan masing-masing rumah tangga akan disediakan ember khusus untuk menampung sampah organik. Sampah tersebut nantinya akan dijemput petugas hanggar maggot dan dibawa ke rumah maggot.

Supriyadi juga menyebutkan, ke depannya sistem ini akan mengurangi ketergantungan pada armada pengangkut sampah ke TPA Cipayung, dan diharapkan dapat menghasilkan pendapatan tambahan bagi lingkungan sertadapat menjadi sumber kas di lingkungan. Esensi ke depannya menjadi income tambahan.

Baca Juga: 152 Pebulutangkis Ikuti Turnamen PB Bale 33 Depok, Tahun Ketiga Meriahkan HUT Ke-80 RI

“Metodenya yang biasa mereka diangkut oleh mobil kuning tuh ya di Galuga. Nah ini nanti bertahap itu akan pindah ke rumah maggot tersebut. Sehingganya dengan adanya komposer sampah organik ini yang tadinya uang itu kemana-mana, ini” tutur Supriyadi.

Supriyadi berharap, program ini dapat menjadi pilot project RW5 ini bisa diterapkan RW lain di Kelurahan Duren Mekar. Saat ini, rumah maggot tersebut telah membeli telur maggot dan direncanakan mulai operasional akhir bulan ini, dengan pengurus sebanyak tiga orang dari unsur Kelompok Masyarakat (Pokmas).

“Nanti bisa menyebar pada RW-RW lain gitu. Sehingganya nanti secara mandiri masing-masing RW itu mengelola sampahnya sendiri begitu,” harapnya.

Halaman:

Tags

Terkini