“Walaupun prosesnya cukup banyak memakan waktu untuk merasakan langsung implementasi pemilahan sampah dari organik maupun anorganik di Kelurahan Beji Timur,” paparnya.
Sobarudin mengungkapkan, kini berkisar 300 kilogram lebih sampah organik masuk ke hanggar budidaya maggot. Sampah pasar berupa sayur mayur, kulit buah, dan dedaunan sudah masuk dari pasar. Pengelolaannya dilakukan kelompok masyarakat (pokmas) yang juga melibatkan warga secara aktif. Sistem antar jemput bola dari pokmas, juga diberlakukan untuk pengambilan sampah.
Baca Juga: Tour Malasari Halimun Salak 2025 Kenalkan Potensi Desa
“Satu hari bisa 300 kilo lebih sampah organik, harus masuk ke hanggar maggot. Sayur sawi, buah, dan lainnya sudah masuk. Pengelolanya, dikelola dengan pokmas, tambahannya dari masyarakat,” tandas Sobarudin.***
Jurnalis : Risky Dwi Lestari