Minggu, 21 Desember 2025

Hanggar Maggot Beji Timur Entaskan 300 Kilogram Sampah Setiap Hari, Ciptakan Urban Farming Pembibitan Ayam

- Jumat, 8 Agustus 2025 | 09:25 WIB
Pengelola Hanggar Maggot di RW2 Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji saat beraktivitas (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)
Pengelola Hanggar Maggot di RW2 Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji saat beraktivitas (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Ketekunan usaha memang tak pernah mengkhianati hasilnya. Hal ini ditunjukan UPS Oraganik berbasis lingkungan maggot milik RW2 Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji. Buktinya, mampu mengentaskan zero waste 300 kilogram perhari.

Kemajuannya, telah menunjukkan hadirnya urban farming pembibitan ayam hingga wadah pembesaran ayam tersebut, Kamis (7/8/2025).

Baca Juga: Yeti Wulandari Dorong Pemkot Depok Relokasi Pasar Hewan ke Gedung Eks Bioskop Galaxy, Konsepnya Bisa Tiru Muara Karang hingga Pasar Tematik Thailand

Di dalam area tersebut, juga terdapat pembibitan ayam hasil riset persilangan ayam kampung atau ayam kampung galur (KUB) dan kandang pembesaran. Peletakannya, disekat dengan pagar baja ringan sebagai pembatas antar sektor kegiatan.

Lurah Beji Timur, Sobarudin mengungkapkan, program budidaya maggot RW2 sudah dimulai sejak April. Tahap awal, dilakukan dengan memanfaatkan lahan fasos fasum sebesar 200 meter persegi yang tersedia di wilayah tersebut.

Baca Juga: Perkuat Upaya Pemberantasan Praktik Judi Online di Indonesia, Telkomsel Gaungkan 'Judi Pasti Rugi' di Car Free Day Bekasi

Setelah pembangunan hanggar selesai, proses pemuatan maggot dan produksi pun berjalan. Menariknya, kawasan tersebut kini telah dijadikan lahan terpadu dengan konsep urban farming.

“Kebetulan di Beji Timur kami memiliki lahan fasos fasum yang bisa digunakan untuk pelaksanaan kegiatan budidaya maggot dan itu bertahap berjalan hingga saat ini,” jelasnya.

Baca Juga: Ada Misteri Tersembunyi Dibalik Hilangnya Orang di Gunung Sarangan dalam Film Pencarian Terakhir, Tayang Akhir Bulan Ini!

Sobarudin menjelaskan, dalam implementasi teknis pihaknya juga mendorong keterlibatan warga secara langsung. Salah satunya dengan cara memilah sampah rumah tangga organik dari sumbernya menggunakan ember. Saat ini, warga RW5 sudah secara mandiri membeli ember sendiri dan diberi label nama masing-masing.

“Implementasi kami juga sudah mendorong kepada seluruh masyarakat di tiap-tiap rumah tangga untuk pemilahan sampah organik dengan ember. Warga masyarakat kami berikan bantuan dari Kelurahan Beji Timur berupa ember,” bebernya.

Baca Juga: Tahanan Lapas Cibinong dapat Layanan Konsultasi Hukum Gratis dari Advokat Profesional

Upaya pihaknya, jelas Sohibur senantiasa mendorong supplay sampah organik dari sumber-sumbernya. Diantaranya difokuskan terlebih dahulu di sampah-sampah rumah tangga.

Ke depannya, akan menargetkan program pengambilan sampah organik diperluas hingga ke luar wilayah Beji Timur. Seperti beberapa pasar tradisional lainnya yang ada di sekitar.

Baca Juga: Komisi C DPRD Depok Minta Pengoperasian TPA Liar Limo Segera Dituntaskan!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X