RADARDEPOK.COM-Sabtu malam yang hangat, menyelimuti suasana Masjid Jami’ Al Hidayah Jalan HM Tohir RT2/2, Kelurahan Pondokcina, Kecamatan Beji, sungguh begitu semarak. Ratusan jamaah tumpah ruah memenuhi masjid. Larut dalam lantunan doa dan shalawat di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H.
Laporan : Risky Dwi Lestari
Kehangatan acara yang diawali dengan pembacaan arwah ahli kubur yang dipimpin Ustaz Sahrizal bersama Ustaz Asmarik. Jamaah mengikuti dengan khusyuk, sementara suasana masjid seakan menyatu dengan alunan doa yang mengalir lembut.
Pembukaan acara dilakukan oleh Ketua DKM Masjid Jami’ Al Hidayah, Ustaz Khairul Amri. Setelah itu, hadirin berdiri melantunkan mahalul qiyam yang dipimpin oleh Ustaz Drs. H. Ahmad Fauzi, diiringi tabuhan hadroh Ar-Risalah yang membuat suasana semakin hidup dan penuh semangat.
Lebih dari 200 jamaah, terlihat mengikuti rangkaian kegiatan. Senyum hangat, jabat tangan, dan ramah tamah antarjamaah menutup peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami’ Al Hidayah, meninggalkan kesan mendalam bagi warga Pondok cina.
Puncak acara semakin terasa istimewa dengan hadirnya penceramah, yakni Al Habib Abdullah Bin Umar Bin Husen Al Kaff dari Condet, Jakarta Timur, dan KH. M. Djaelani, dari Depok. Jamaah mendengarkan tausiyah penuh hikmah tentang keteladanan Rasulullah SAW, yang mengajarkan akhlakul karimah serta membawa rahmat bagi seluruh alam.
Lurah Pondokcina, Nurman Hakim, yang hadir di tengah jamaah, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya Maulid dengan penuh kekhidmatan. Nurman juga mengucapkan terima kasih kepada para alim ulama dan tokoh masyarakat yang hadir.
“Acara mulia ini menjadi pengingat bagi kita untuk meneladani Rasulullah SAW dengan akhlakul karimah dan semangat rahmatan lil’alamin. Terima kasih kepada para tuan guru yang telah hadir dan memberikan keteladanan kepada jamaahnya, untuk senantiasa menjaga kondusifitas di wilayah khususnya Pondokcina dan umumnya Kota Depok,” ucap Nurman dengan senyum kecilnya bersama jajaran para tokoh agama penuh sukacita.
Kebersamaan masyarakat yang lahir, dalam acara Maulid juga menjadi momentum untuk memperkuat persatuan, terlebih di tengah kondisi bangsa yang tengah diuji.
“Perlunya kebersamaan untuk saling menjaga dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang ingin memecah persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara,” tandas Nurman Hakim. ***