RADARDEPOK.COM-Pengasuh dan santri Pesantren Al-Hamidiyah menyambut kedatangan Syekh Ahmad Ramadhan Mohamed Maarouf, seorang utusan dari Universitas Al-Azhar Mesir yang akan menetap selama tiga tahun di pesantren.
Laporan : Andika Eka Maulana
Kedatangan Syekh Ahmad Ramadhan Mohamed Maarouf ini untuk mengajar dan mendampingi para santri dalam memperdalam ilmu agama, tahfidz al-Quran dan bahasa Arab bagi para santri dib Pesantren Al-Hamidiyah.
Baca Juga: Kota Depok Gigit Jari! Persikad Sumbang PAD ke Kabupaten Bogor Rp727 juta, Begini Rinciannya
Syekh Ahmad Ramadhan Mohamed Maarouf disambut bahagia oleh seluruh civitas yang digelar di Al-Hamidiyah Information Center (AIC). Seperti, para Kiai, Asatidz, serta santri hadir dengan penuh antusias.
Syekh Ahmad Ramadhan Mohamed juga disambut meriah dengan iringan tim hadroh santri. Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Prof. Oman Fathurrahman, memberikan sambutan hangat dari Syekh yang baru tiba.
Prof. Oman Fathurrahman menjelaskan, Kehadiran Syekh Utusan Al-Azhar ini merupakan bentuk kerja sama strategis antara Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Universitas Al-Azhar Mesir.
“Kerjasama ini bertujuan memperkuat kualitas pendidikan di pesantren serta menanamkan nilai-nilai moderasi Islam (wasathiyyah) di kalangan santri,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Selasa (16/9).
Baca Juga: Resep Sambal Teri Kacang untuk Lauk Bekal yang Enak dan Gurih
Prof. Oman Fathurrahman menyampaikan bahwa kehadiran Syekh Utusan Al-Azhar, akan memberikan warna baru dalam dunia pendidikan pesantren, khususnya dalam pengajaran tahfidz al-Quran, ilmu-ilmu syar’ah, serta pelatihan bahasa arab yang lebih intensif.
“Kami berharap para santri dapat memanfaatkan kesempatan emas ini untuk belajar langsung dari ulama Al-Azhar, sehingga kelak menjadi kader umat yang berilmu, berakhlak, dan berkontribusi bagi bangsa dan agama,” tutur dia.
Selama tiga tahun, lanjut Prof. Oman Fathurrahman, Syekh Ahmad Ramadhan akan mengajar secara langsung, membimbing, serta mengadakan kajian rutin terbuka bagi dewan guru pesantren.
“Dengan kerja sama ini, Pesantren Al-Hamidiyah semakin menegaskan perannya sebagai pusat pendidikan Islam yang mengedepankan ilmu, akhlak, dan moderasi, serta menjembatani hubungan keilmuan antara Indonesia dan Mesir,” ujar dia.***