RADARDEPOK.COM-Dua santri Madrasah Aliyah (MA) Pesantren Al-Hamidiyah Depok, menjadi perwakilan Indonesia untuk menjadi delegasi Program The 9th Belt and Road Teenager Maker Camp dan Teacher Workshop, pada 10 - 16 Agustus 2025 di Ningxia, China.
Dua Santri yang bernama Muhammad Al Fatih Faramayodha dan Humaira Afifa ini, terpilih, berdasarkan prestasi akademik, bakat, dan semangat mereka dalam bidang sains, teknologi, dan seni.
Tak hanya dari Indonesia. Kegiatan ini, juga diikuti dari beberapa negara, seperti China, Mesir, Uzbekistan, Rusia, dan Myanmar, dengan mengunjungi berbagai tempat di Kota Ningxia. Yiatu, Ningxia Rice-Fish Agricultural Museum, Helan Mountain Rock Carving Site Park, Mining "Green Energy Town, dan Shapotou Desert Research Station of CAS.
Selain itu, para pelajar dari berbagai negara yang tergabung dalam kegiatan ini, juga dipersilakan untuk menampilkan pertunjukan budaya dari negara masing-masing.
Baca Juga: Deteksi Dini Gangguan : Lapas Cibinong Rolling Gembok Kamar Hunian Warga Binaan Secara Berkala
Tak hanya itu, mereka juga mengikuti berbagai kegiatan, seperti lokakarya, seminar, penelitian ilmiah, pertukaran sains teknologi, dan pendidikan, serta mengunjungi pameran populer warisan budaya.
Direktur Pendidikan Yayasan Islam Al-Hamidiyah, Farida Wulandari, yang juga turut mendampingi kedua santri berprestasi tersebut mengikuti rangkaian acara dengan yang bertemakan ‘Built the Green Frontier, Harvest the Fruits of Innovation’.
Baca Juga: Ada Kedai Teh Kekinian di Depok, Harga Murah Meriah Dijamin Cocok Jadi Tempat Nongkrong Hits
Menurut Farida Wulandari, partisipasi santri Pesantren dalam event pendidikan tingkat global ini sekaligus menjadi kesempatan mempromosikan institusi pendidikan Islam di Indonesia yang juga memiliki perhatian besar pada ilmu pengetahuan sains dan teknologi.
“Program ini merupakan wadah bagi para pelajar dan guru dari berbagai negara untuk bertukar ilmu pengetahuan, mengeksplorasi dan berkolaborasi dalam proyek kreatif dan inovatif dengan fokus pada pengendalian dan penerapan sains teknologi untuk membangun Kota Energi Hijau,” terang Farida Wulandari kepada Harian Radar Depok, Kamis (21/8).
Baca Juga: Kalaras Heritage, Spot Ngopi dengan Nuansa Bangunan Belanda di Bogor
Farida Wulandari juga menjelaskan bahwa Pesantren Al-Hamidiyah Depok mengintegrasikan pendidikan Islam dengan sains melalui metode pembelajaran Sains, Technology, Engineering, Art, Mathematic, Montessori, Islamic (STEAMMI).
“Santri belajar ilmu agama dan sains sekaligus, karena sains dan teknologi dapat menjadi sahabat manusia untuk lebih mencintai alam semesta ciptaan Allah Sang Maha Pencipta,” ujar dia.
Artikel Terkait
Immersion Program Kirim Siswa SMP Islam Al Hamidiyah Depok ke Korsel : Tingkatkan Wawasan Global dan Mental Juara
Marching Kids TK Al Hamidiyah Depok Juara Piala Kemenpora
Melihat Torehan Prestasi MTs Pesantren Al Hamidiyah : Sabet Juara 1 Pantomim di FLS3N Tingkat Kota Depok 2025
Intip Inovasi Santri MTs Al Hamidiyah Depok : Ubah Sampah Botol Plastik jadi E Money dengan Mesin Otomatis
Komitmen Jaga Kelestarian Lingkungan, MTs Pesantren Al-Hamidiyah Depok Sabet Juara 3 dalam Lomba BUMI 2025
Torehan Prestasi MTs Pesantren Al Hamidiyah Depok : Raih Juara 2 Pantomim FLS2N Tingkat Jawa Barat