RADARDEPOK.COM-Departemen Ilmu Farmasi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) berkomitmen mengabdikan diri pada masyarakat. Kali ini kegiatan berlangsung di Kampung Lio RW19 Kelurahan Pancoranmas, Kota Depok.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) yang terselenggara berkat bantuan dana hibah pengabdian masyarakat Universitas Indonesia tahun 2025 mengusung tema "Edukasi Sinergi Tanaman Obat dan Aktivitas Fisik untuk Menjaga Daya Ingat Lansia".
Baca Juga: Baru di Bogor! Cobain Nikmatnya Makan di Nasi Dendeng Payakumbuh Buka dari Jam 6 Pagi
Kegiatan ini menargetkan kurang lebih 60 peserta lansia, terdiri dari 30 orang lansia (berusia di atas 60 tahun) dan masing-masing satu orang pendamping. Peserta lansia ini merupakan kelompok rentan terhadap masalah penurunan fungsi kognitif seperti demensia.
Tim pengabdi yang diketuai oleh Dr. dr. Adisti Dwijayanti, M.Biomed., menegaskan bahwa edukasi ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan praktis kepada lansia untuk secara proaktif mencegah risiko demensia.
"Yang kita hadapi bukan hanya sekadar lupa karena usia. Demensia atau pikun adalah suatu sindrom yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif secara progresif, mengganggu kemandirian, dan pada akhirnya menurunkan kualitas hidup lansia secara signifikan. Kondisi ini juga turut membebani keluarga dan sistem kesehatan," jelas Dr. Adisti.
Tim yang terlibat dalam kegiatan ini adalah kolaborasi multidisiplin yang kuat, meliputi pakar-pakar dari FKUI seperti Prof. Dr. dr. Erni Hernawati Purwaningsih, MS, Prof. Dr. dr Siti Farida, M.Kes, PhD, Dr.apt. Rani Wardani Hakim, M.Biomed, Dr.apt. Desak Gede Budi Krisnamurti, M.Biomed, apt. Rizky Clarinta Putri, S.Farm.,M.Biomed, Refita Kesuma Putri, ST, dan Emi Endah Lestari, Amd.
Baca Juga: Dana RTLH Cair, Warga Sejumlah Kelurahan di Kecamatan Beji Depok Nyengir
Mereka tidak hanya memberikan materi mengenai pentingnya aktivitas fisik yang teratur, tetapi juga menekankan pentingnya tanaman obat sebagai solusi yang mudah diakses dan berkelanjutan. Penekanan diberikan pada tanaman Pegagan (Centella asiatica), yang dijuluki "brain tonic" berkat kandungan asiaticoside dan madecassoside di dalamnya.
Senyawa yang terkandung pada Pegagan ditegaskan Ketua Pengmas, Dr. dr. Adisti Dwijayanti, M.Biomed, bekerja sebagai neuroprotektor, membantu meningkatkan fungsi kognitif, melancarkan aliran darah ke otak, dan memiliki sifat antioksidan serta anti-inflamasi yang melindungi sel-sel saraf dari kerusakan radikal bebas.
"Pegagan juga membantu memelihara kesehatan dan menjadikannya pilihan alami dan mandiri untuk mendukung daya ingat lansia," terangnya.
Sebagai tindak lanjut, peserta tidak hanya mendapatkan edukasi dan panduan latihan fisik yang praktis, tetapi juga diberikan bibit tanaman Pegagan.
Baca Juga: MBG Sumbang Sampah 30 Persen di Enam Kecamatan Kabupaten Bogor