RADARDEPOK.COM - Sebagai salah satu dari sembilan bahan pokok, minyak merupakan bahan yang sangat penting untuk memasak/ mengolah makanan. Sumber utama minyak goreng yang banyak dikonsumsi masyarakat adalah minyak sawit.
Umumnya minyak goreng cenderung digunakan beberapa kali sehingga menimbulkan limbah berupa minyak jelantah. Minyak jelantah adalah minyak goreng sisa yang digunakan untuk menggoreng beberapa kali (lebih dari 3 kali).
Menggunakan dan memanaskan minyak goreng berulang kali dapat merusak minyak dan merubah kandungannya menjadi berbagai senyawa yang berbahaya bagi kesehatan dan jaringan tubuh.
Baca Juga: SMP Se Pancoranmas di Kota Depok Sepakat Cegah Kekerasan Pelajar
Mengingat tingginya konsumsi minyak goreng di Masyarakat terutama rumah tangga, yaitu mencapai 2.66 juta ton/tahun (data Bapanas) serta adanya kebiasaan untuk menggunakan kembali/memanaskan minyak goreng/minyak jelantah, maka perlu adanya edukasi kepada Masyarakat.
Terkait itu, Departemen Histologi FKUI menyelenggarakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (Pengmas) di Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. Kegiatan ini bekerjasama dengan warga RW3 dan Posyandu Dahlia.
Terhadap kegiatan ini antusiasme masyarakat cukup tinggi terbukti dengan kehadiran mereka di lokasi Posyandu Dahlia. Turut hadir dalam kegiatan ini Yunus selaku Ketua RW3 Paseban, Susi – Ketua Posyandu Dahlia serta Bapak Kepala Desa.
Baca Juga: Milad ke 5, Yayasan Ar Royyan Kalimulya Komitmen Ciptakan Generasi Penerus yang Berakhlak
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh Departemen Histologi FKUI yang dipimpin oleh dr Dewi Sukmawati, M.Kes., Ph.D. dengan ketua pelaksana dr Lia Damayanti, M. Biomed., SpPA. Selain itu seluruh staf pengajar dari Departemen Histologi FKUI, Tendik dan juga mahasiswa S2 ikut mendukung acara ini.
Pada kegiatan ini dilakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya minyak jelantah terhadap kesehatan dan jaringan tubuh, dengan narasumber dr. Ahmad Aulia Jusuf, Ph.D. Pada kesempatan tersebut masyarakat diberikan edukasi mengenai berbagai jenis minyak goreng.
Sumbernya, dampak pemanasan/penggunaan minyak goreng secara berulang, tanda-tanda kerusakan minyak goreng, serta dampak penggunaan minyak jelantah terhadap kesehatan dan jaringan tubuh.
Memanaskan minyak goreng secara berulang-ulang dapat mengubah kandungan senyawa dalam minyak tersebut dan menimbulkan senyawa yang dapat menyebabkan kanker, serta senyawa radikal bebas yang berbahaya bagi jaringan dan organ dalam tubuh, terutama pembuluh darah dan jantung. Selain itu juga dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Setelah penyuluhan, warga juga mendapatkan layanan Kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol dan gula darah. Ketiga pemeriksaan ini cukup penting dan sering digunakan sebagai parameter untuk memantau Kesehatan lansia secara berkala. Warga juga berkesempatan untuk langsung berkonsultasi dengan dokter selama pemeriksaan Kesehatan berlangsung.
Artikel Terkait
Juara 1 Se-Indonesia , Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono: Kampung KB Baktijaya dan BKB Pondok Petir Role Model Nasional
1.000 Lebih Wakil Rakyat Main Judi Online
Siap-siap! Di Sidang Paripurna DPRD Depok Hari Ini Ada Sidak Judi Online
Imam Budi Hartono Dukung Banyak Calon Maju di Pilkada Depok, Tiga Sampai Empat Pasangan Lebih Bagus
Depok Sepakat Berantas Judi Online, Walikota Mohammad Idris Ajak Forkopimda Bergerak Bareng
Fenomena Judi Online: Sekeluarga Wartawan Diduga Dibakar di Karo, Angka Perceraian Naik di Depok