RADARDEPOK.COM–Program Sembako Rakyat Minyak Jelantah (Sera Mijel) yang digagas Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok kini semakin dirasakan berbagai lapisan masayarakat.
Termasuk, sudah mulai masuk ke satuan pendidikan yang ada di Kecamatan Cilodong. Sehingga, para siswa dapat menukar 3 liter minyak atau mijel dengan 1 liter minyak bersih atau uang tunai sebesar Rp 6.000.
Baca Juga: BNI Dorong Industri Animasi Malang Go Global, Garap Proyek Internasional hingga Rp1 Miliar per Tahun
Ketua Tim P-PKK Kota Depok, Siti Barkah Hasanah yang akrab disapa Cing Ikah mengatakan, ini adalah kolaborasi antara TP-PKK Depok dan perusahaan pengelola limbah ramah lingkungan, Greenia, yang bertujuan mengubah limbah rumah tangga yang selama ini mencemari lingkungan menjadi produk bernilai dan bahkan energi masa depan.
"Minyak jelantah itu bukan sampah, tapi potensi. Program SERA MIJEL ini tidak hanya tentang menukar minyak jelantah dengan sembako, tapi juga mendidik anak-anak kita untuk cinta lingkungan dan berpikir kreatif," ujar Cing Ikah yang tampil penuh semangat saat launching di SDN Kalimulya 1.
Acara launching di SDN Kalimulya 1 ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan lingkungan dapat dikemas menarik. Para murid tidak hanya didorong untuk membawa minyak jelantah dari rumah, tetapi juga diajak langsung berpartisipasi dalam proyek pembelajaran produktif.
Mereka menyaksikan dan belajar proses sederhana mengubah minyak jelantah bekas menjadi produk rumah tangga seperti sabun dan lilin aroma terapi.
Bagian yang paling menarik adalah penjelasan mengenai potensi besar minyak jelantah di masa depan, termasuk fakta bahwa limbah minyak ini dapat diolah menjadi bahan bakar pesawat terbang (Biofuel).
"Kami ingin membuka wawasan mereka. Satu liter minyak jelantah yang tidak dibuang ke selokan bisa menyelamatkan ribuan liter air. Tapi lebih dari itu, minyak jelantah bisa jadi energi baru. Bayangkan, apa yang kita buang dari dapur bisa menerbangkan pesawat! Ini adalah pelajaran nyata tentang sirkular ekonomi," tambah dia.
Setelah Kalimulya, Cing Ikah memastikan program SERA MIJEL akan terus bergulir, menyasar seluruh 11 kecamatan di Kota Depok melalui kegiatan roadshow di berbagai sekolah.
"Ini adalah langkah dari gerakan masif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari keluarga di rumah, kader PKK, hingga anak-anak di sekolah. Kami optimis, Depok akan menjadi kota percontohan dalam pengelolaan limbah jelantah yang terintegrasi, edukatif, dan membawa manfaat ekonomi bagi keluarga," tutur Cing Ikah.
Melalui SERA MIJEL, kata Cing Ikah, Kota Depok tidak hanya berjuang mengatasi masalah lingkungan, tetapi juga menanamkan kesadaran akan keberlanjutan sejak dini.