RADARDEPOK.COM-Upaya pengurangan sampah lingkungan berbasis masyarakat terus di gencarkan Aparatur Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Rabu (29/10). Kali ini, melalui kegiatan pelatihan dan implementasi pengurangan sampah rumah tangga berjenis sampah organik, yang digelar diRW4.
Lurah Bojongsari Baru, Adeyasya Aziza, menjelaskan kegiatan tersebut dipusatkan di RW4 karena wilayah tersebut yang menjadi lokus utama rumah maggot. Di sana, pihak kelurahan Bojongsari Baru juga mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap pemilahan sampah dari rumah tangga.
“Jadi kegiatannya itu dilaksanakan di RW4, karena lokasi tersebut adalah lokus maggot. Jadi kami juga mengedukasi masyarakat sekitar rumah maggot untuk melakukan pemilahan sampah agar terjadi pengurangan dari lingkungan rumah tangga,” jelas Adeyasya Aziza kepada Radar Depok, Rabu (29/10).
Adeyasya Aziza mengungkapkan, langkah ini untuk mengoptimalkan peran warga dalam mengelola sampah organik yang dihasilkan rumah tangga, khususnya ibu rumah tangga. Dengan bertambahnya jumlah maggot, kebutuhan sampah organik pun ikut meningkat.
Baca Juga: Komplotan Perlaku Curanmor Dicokok Polsek Bojongsari Depok, Begini Kronologinya
“Paling tidak, di lingkungan warga harus sudah melakukan pemilahan. Karena saat bertambahnya jumlah maggot, sampah organik juga harus bertambah untuk makanan maggot,” ungkap Adeyasya Aziza.
Selain sosialisasi, tutur Adeyasya Aziza kegiatan tersebut juga diisi dengan pembagian ember besar bertutup untuk dijadikan wadah sampah organik di lingkungan sekitar. Satu ember disiapkan untuk digunakan oleh sekitar 15 hingga 20 rumah.
“Nantinya, tiap rumah dan warga bisa mengumpulkan sampah organik di ember itu. Setelah itu, sampah kemudian diangkut ke rumah maggot. Petugas kebersihan juga ada yang dari UPS rumah maggotnya,” tutur Adeyasya Aziza.
Adeyasya Aziza menyoroti, hingga kini sampah organik yang masuk ke rumah maggot sudah berasal dari dua wilayah, yakni RW4 dan RW1.
“Kami memaksimalkan pemasukan sampah organik dari rumah tangga sekitar. Info terakhir, sampah organik yang diterima sudah dari dua RW, RW4 dan RW1, untuk suplai ke rumah maggot,” pungkas Adeyasya Aziza. ***
Jurnalis : Risky Dwi Lestari