RADARDEPOK.COM-DLHK Kota Depok kembali mengubah kawasan kumuh menjadi ruang hijau. Setelah menata eks PKL liar di Jalan Raya Bogor pekan lalu, kini bekas TPS liar di Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, disulap menjadi taman asri dengan penanaman pohon Tabebuya dan tanaman hias, Sabtu (6/12).
Laporan : Agnesya Wianda
Hawa pagi di kawasan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Sabtu (6/12), terasa segar berbeda dari biasanya. Kumpulan orang mengenakan baju oranye bersemangat, ada yang membawa sapu, pengki, cangkul, dan lainnya. Truk sampah juga terlihat bertengger disana.
Mereka bersama-sama membersihkan TPS liar di kawasan Kelurahan Kalibuaru, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. Suara burung bersahutan menggantikan aroma sampah yang selama ini menghiasi eks lokasi TPS liar. Warga yang melintas tersenyum melihat barisan pohon Tabebuya muda berjejer rapi.
Suasana menjadi hidup, seakan mengundang penduduk setempat untuk sekadar berhenti, mengambil napas, dan menikmati ketenangan yang baru hadir. Transformasi ini adalah hasil aksi nyata Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok yang berkomitmen mengubah kawasan kumuh menjadi ruang hijau.
Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Konservasi (TLK) DLHK Depok, Tri Sakti Anggoro menegaskan, konsep 'Satu Minggu, Satu Pohon' menjadi strategi untuk mempercantik kota secara bertahap. Sabtu kemarin, penanaman pohon Tabebuya dan berbagai tanaman hias dilakukan bersama Anggota DPRD Depok dari Fraksi Gerindra, Gerry Wahyu Riyanto.
“Ini adalah komitmen kami untuk memastikan kawasan yang telah dibersihkan tidak kembali kumuh. Satu minggu, satu pohon Tabebuya akan menghiasi kota Depok,” kata Sakti.
Pemilihan pohon Tabebuya bukan tanpa alasan. Bunga cerahnya mampu memperindah ruang publik sekaligus menciptakan kenyamanan bagi warga. Dengan semangat ‘Satu Minggu, Satu Pohon’, DLHK Depok menegaskan komitmen mereka mengubah kawasan kumuh bisa diubah menjadi ruang hijau bermanfaat bagi masyarakat, sekaligus memperindah wajah kota.
“Penataan ini diharapkan menjadikan eks TPS liar bukan hanya bersih, tetapi juga menjadi taman cantik yang dapat dinikmati semua orang,” tandas Sakti. ***