RADARDEPOK.COM – Setiap sekolah mempunyai daya tariknya sendiri dalam meningkatkan atau menonjolkan prestasinya. Tidak terkecuali SMPN 25 Depok di Jalan Jabon, Bedahan, Kecamatan Sawangan yang menonjolkan kreativitas dengan cara pembuatan konten kreatif di sosial media, yakni YouTube.

Operator SMPN 25 Depok, Erik Maulana adalah pencetus dari pembuatan konten kreatif, seperti cover lagu, podcast, dan film. Dia mengatakan, tujuan dari dibuatnya ide semacam ini untuk sekolah tidak hanya dilihat dari akademiknya, tetapi juga dilihat dari non-akademik.

“Pengennya sekolah ga diliat dari sisi akademiknya aja, di non akademik juga ada. Adanya cover lagu supaya siswa ga bosen sama pelajaran. Bisa mengasah kemampuan di musik. Makanya kita bikin cover-cover lagu supaya siswa juga termotivasi untuk bikin itu juga,” ujarnya, Senin (31/10/2022).

Pembuatan cover-cover lagu berawal dari tahun 2019. Kala itu masih menggunakan alat-alat sederhana seperti smartphone, clip on, dan sebagainya. Studio khusus juga belum disediakan karena tidak ada anggaran untuk hal tersebut. Tapi, Erik merasa bersyukur karena idenya lambat laun diapresiasi dan didukung dari berbagai pihak.

“Sebenarnya ga ada anggaran buat studio, cuman kita coba aja yang punya alat musik, kabel-kabel, ditaruh di sana. Dari pihak guru-guru yang mau ngasih, dikumpulin di studio sampai kita jadiin bener-bener studio. Ada juga bantuan dari orang tua siswa buat alat-alat. Pas pandemi, acara-acara kita kan livestreaming, jadi kita butuh bantuan orang tua siswa yang memang mau bantu dan memang sebagian dari mereka ada yang memberikan dan itu sangat kepake si buat kita,” jelasnya lagi.

Sejauh ini, Channel YouTube UPTD SMP Negeri 25 Depok Jawa Barat sudah menghasilkan lebih dari 100 video, seperti video Podcast Kampus Mengajar, Film Pengabdian Guru Tanpa Batas, video-video materi pelajaran serta video kegiatan sekolah. Dengan begitu, Erik mengharapkan adanya tim khusus untuk konten kreator agar dapat konsisten dalam mengunggah video.

“Kita si pengennya ada tim khusus, yang memang nanganin itu selain saya. Sehingga kepengennya si, seminggu sekali ada update. Maksimal banget sebulan sekali. Kadang ada hal yang bikin kita sibuk, yang urgent dulu, maksudnya buat pendidikan dulu. Ini kan itungannya bukan kewajiban ya, cuman inovasi-inovasi, jadi kita dahuluin buat kewajiban dulu,” tutupnya. (mg5/rd)

Jurnalis : Audie Salsabila Hariyadi

Editor : Indra Siregar