Minggu, 21 Desember 2025

Asep Arwin Kotsara Pertanyakan Kekurangan RTH di Depok

- Rabu, 19 Januari 2022 | 22:49 WIB
RAPAT : Anggota Pansus VI DPRD Jawa Barat, Asep Arwin Kotsara, menggelar rapat bersama Pemkot Depok, terkait bidang penataan ruang wilayah Kota Depok yang berhubungan dengan pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jawa Barat, di Balaikota Depok, belum lama ini. ist
RAPAT : Anggota Pansus VI DPRD Jawa Barat, Asep Arwin Kotsara, menggelar rapat bersama Pemkot Depok, terkait bidang penataan ruang wilayah Kota Depok yang berhubungan dengan pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jawa Barat, di Balaikota Depok, belum lama ini. ist

RADARDEPOK.COM, DEPOK – Pansus VI DPRD Jawa Barat menggelar rapat bersama Pemkot Depok, terkait bidang penataan ruang wilayah Kota Depok yang berhubungan dengan pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jawa Barat, di Balaikota Depok, belum lama ini.


Anggota Pansus VI Dapil Kota Depok-Bekasi, Asep Arwin Kotsara, mempertanyakan Pemkot Depok terkait sangat kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kota tersebut.


Dari data hasil presentasi Kepala DPUPR Kota Depok, baru 4 persen sedangkan jika dari Undang-Undang nomor 26 tahun 2007 setiap kota-kabupaten harus menyediakan sekitar 30 persen dari luas wilayahnya untuk RTH,” terangnya.


Dirinya pun menegaskan kepada Pemkot Depok perlu ada satu strategi bagaimana agar RTH Depok dari tahun ke tahun bukan semakin berkurang, tapi semakin ditambah. Walaupun sudah merencanakan program taman kelurahan, namun jumlahnya dirasa masih kurang.


Asep mencontohkan, penataan kota di Tokyo Jepang dimana sebagai kota metropolitan negeri sakura tentu mereka sangat kekurangan lahan pertanian sehingga belajar dari Tokyo, Kota Depok tidak usah memaksakan diri memiliki lahan pertanian.


Depok ini satelitnya kota Jakarta, mayoritas jika mereka kerja siang ke Jakarta pulang ke Depok, tetapi jika memang itu saya bilang perlu ada rencana akan dijadikan Depok seperti apa, jika memang ini adalah Kota Niaga otomatis kita tidak usah memikirkan untuk pertanian,” jelasnya.


Lebih lanjut, terang dia, pertanian itu dilimpahkan kepada kota-kabupaten yang lainnya, dan memang ketika tahun 2016-2017 KPK pernah melakukan penelitian bahwa setiap tahun sekitar 50 sampai 60 hektar area sawah tergerus.


Tidak berhenti disitu, politisi PKS ini juga mengingatkan kepada Pemkot Depok, agar fokus pada arah konsep dari Kota Depok itu sendiri karena Depok juga berpotensi jadi kota pelajar.


Kedepannya akan ada Universitas Islam Internasional daerah Juanda, jadi disampaikan rencananya, kemudian juga tol PSN disampaikan oleh beliau, tentunya PSN tersebut akan menyebabkan berubahnya RTRW di Kota Depok,” tuturnya.


Dia menilai, Depok ini bisa menjadi kota pelajar atau kota mahasiswa. Jadi itu harus dipersiapkan semuanya termasuk lahan kemudian juga RTH, lahan hijau, taman-taman. “Ingat, RTH itu berbeda dengan lahan pertanian jadi jangan disamakan, lalu tempat kost mahasiswa dan sebagainya akan tumbuh berkembang ini perlu direncanakan dengan baik agar tidak merugikan Kota Depok kedepannya,” pungkasnya. (rd/arn)


Jurnalis : Arnet Kelmanutu


Editor : Junior Williandro

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X