Sampainya di bandara, suhu udara berubah drastis antara Jakarta-Tapanuli Utara. Kulit yang terbiasa terpanggang panasnya suhu udara Depok, kini agak menciut setelah dijilat hembusan angin dan hawa dingin Kecamatan Siborong-Borong yang menyentuh suhu 17 derajat celcius.
Sejenak mata terpana menyaksikan keindahan hamparan padang rumput dan pegunungan yang disirami terik Mentari di sekitar Bandara Silangit. Bandara ini masih tampak begitu sederhana, mengingat dulunya banda ini berupa bandara perintis, dan baru menyandang status bandara internasional beberapa waktu lalu.
Sungguh kecemasan di dalam pesawat hilang seketika begitu menyentuh daratan Tapanuli Utara yang begitu sejuk, asri, dan indah.
Setelah sanak saudara datang menjemput, wartawan Radar Depok langsung menuju Tarutung yang merupakan pusat kota Kabupaten Tapanuli Utara.
Suasana di Tarutung sepertinya cukup berkembang pesat disbanding kunjungan wartawan ke sana pada 2013 silam. Becak motor yang menjadi transportasi utama di Tarutung kian modern. Dulu becak motor di sini masih menggunakan motor tua seperti vespa, Honda Win, dan CB 100. Saat ini sopir becak motor sudah menggunakan motor keluaran terbaru dengan CC 150, seprti CB 150, Verza, dan Vixion.
Bahkan, di sepanjang jalan di Tarutung terlihat coffe shop mulai menjamur. Keberadaanya nampaknya mulai mengikis eksistensi lapo tuak yang menjadi tempat nongkrong bapak-bapak, kini berubah menjadi tempat nongkrong pemuda-pemudi di Tapanuli Utara. (Bersambung)
Editor : Junior Williandro