RADARDEPOK.COM, DEPOK -- Memperingati World Alzheimer’s Month (WAM) 2022, Alzheimer’s Indonesia (Alzi) Chapter Depok bekerjasama dengan Rumah Sakit Universitas Indonesia menggelar seminar Awam Bicara Sehat, secara online dan offline, pada Sabtu (1/10).
Relawan Alzi Chapter Depok, Dunanty RK Sianipar mengatakan, acara offline berlangsung di lantai 4 Auditorium RSUI. Dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati (mewakili Walikota Depok) yang memberi sambutan terkait mewujudkan Depok Kota Ramah Lansia dan Ramah Demensia.
“Setiap tahun di bulan September dunia memperingati World Alzheimer Month (WAM) atau Bulan Alzheimer Sedunia. Tahun 2022, mengambil tema Kenali Demensia, Kenali Alzheimer, Bersama Kita Lakukan Banyak Hal,” ungkap Dunanty kepada Radar Depok.
Berbagai kegiatan juga dilakukan oleh Alzi, antara lain Konferensi Nasional di Jakarta untuk mendukung kegiatan dunia dengan tema Demensia, Lalu Bagaimana.
-
Hadir pula Direktur Eksekutif Alzi, Michael Dirk R Maitimoe, Pembina Alzi, dr. H. Fakhrurozi dan Yuyun Wirasaputra, Direktur Utama RSUI, Dr. dr.Astuti Giantini selaku tuan rumah. Serta Korwil Alzi Chapter Depok, Hj. Maria.
Sementara itu, narasumber dari RSUI, Dr. Pukovisa Prawiroharjo menyampaikan edukasi "Demensia, Lalu Bagaimana”. Dan Ns Hesti Rahayu menyampaikan edukasi "Peran caregiver dalam penanganan ODD dirumah/di masyarakat.
Para Dokter Spesialis RSUI dan dokter PPDS yang melakukan deteksi di dini demensia atau kepikunan bagi 50 orang relawan Alzi. Kegiatan ini dihadiri oleh 100 orang secara offline, live streaming 65 orang, dan yang nonton YouTube 268 orang.
Acara dimulai dengan senam otak Jangan Maklum Dengan Pikun (JMDP), Senam Cuci Tangan dan Senam Cerdik yang menciptakan suasana riang gembira, memberi effek positif dalam melawan pikun.
“September 2022 menjadi kampanye Bulan Alzheimer Sedunia yang kesebelas kalinya. Kampanye berskala internasional yang mengajak seluruh masyarakat untuk mengenal demensia, mengenal alzheimer, mau peduli dan bertindak serta melakakukan berbagai hal untuk mendukung Orang Dengan Demensia (ODD) dan keluarga dalam perjalanan, serta perawatan bagi ODD di Indonesia,” terangnya.
Data tahun 2017 menunjukkan bahwa Demensia Alzheimer meningkat 6,8 juta di dunia, 20,9 juta di Asia Pacific dan di Indonesia 1,2 juta orang di tahun 2016 yang akan menjadi 4 juta orang di tahun 2050. Hal ini berpotensi merugikan ekonomi Indonesia.
“Kita semua memiliki peran dalam upaya meningkatkan kualitas hidup ODD dan caregiver di Indonesia bersama Pemerintah, tenaga kesehatan, pemangku kebijakan, masyarakat umum lintas generasi. Seperti melakukan kegiatan yang dapat memperkuat kemampuan Tenaga Kesehatan dalam melaksanakan tata laksana Demensia di Indonesia, menjawab kebutuhan ODD dan keluarga serta bagi kita semua untuk menjadi duta melawan pikun di Indonesia. Jangan Maklum Dengan Pikun,” pungkas Dunanty. (gun/**)
