RADARDEPOK.COM, DEPOK - Meski baru berjalan delapan hari, setidaknya sudah ada 100 pengendara melakukan pelanggaran dalam operasi zebra yang digelar Satlantas Polres Metro Depok.
Kasatlantas Polres Metro Depok, AKBP Jhoni Eka Putra mengatakan, jumlah pelanggar tersebut berdasarkan rekap data yang dilakukan pihaknya pada Selasa (11/10). Sementara, pelanggarnya didominasi pengendara yang tidak menggunakan safety belt atau sabuk pengaman.
"Ada 100 pelanggar yang didominasi pelanggaran safety belt," ungkapnya kepada Radar Depok, Rabu (12/10).
Jhoni menjelaskan, pihaknya tidak memberlakukan penindakan tilang terhadap ratusan pengendara tersebut. Sebab, tujuan dari operasi zebra kali ini untuk membangkitkan kesadaran pengendara tentang adanya ETLE atau tilang elektronik.
"Kami hanya memberikan teguran kepada pelanggar bahwa meskipun tidak ada operasi zebra, tetap akan ada sanksi tilang yang telah berlaku," ujarnya.
Dengan begitu, tutur dia, kesadaran pengedara dalam berlalu lintas diharapkan akan bertambah meskipun ada atau tidaknya operasi yang dilakukan parat kepolisian.
"Karena kami ingin agar pengendara lebih memperhatikan lagi keselamatan bagi diri sendiri dan pengendara lain," imbuh Jhoni.
Sasarannya, beber Jhoni, pengendara yang tidak menggunakan helm, melawan arus, membawa penumpang lebih satu, mengemudi sambil menggunakan handphone dan tidak pakai sabuk pengaman.
"Razia hanya sifatnya pemberian teguran, jadi tidak ada dengan penindakan tilang. Kalau ada yang melanggar seperti pelanggaran yang tadi bisa kena sanksi tilang ETLE," terangnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan, operasi zebra itu akan dilakukan hingga 16 Oktober 2022. Jhoni meminta masyarakat untuk tertib dalam berlalulintas meskipun, operasi zebra sudah tidak dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Karena akan tetap ada ETLE, lalu ini untuk keselamatan pengendara itu sendiri," pungkasnya. (rd/ger)
Jurnalis : Gerard Soeharly
Editor : Junior Williandro
