Senin, 22 Desember 2025

Polemik SDN Pondok Cina 1, Ridwan Kamil : Ambil Solusi Terbaik, Prioritaskan Kegiatan Belajar Mengajar

- Minggu, 13 November 2022 | 23:08 WIB
RAPAT : Jajaran Komisi D DPRD Kota Depok ketika melakukan rapat bersama Disdik Kota Depok dan orangtua murid SDN Pondok Cina 1 yang tengah berpolemik, Jumat (11/11). GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK
RAPAT : Jajaran Komisi D DPRD Kota Depok ketika melakukan rapat bersama Disdik Kota Depok dan orangtua murid SDN Pondok Cina 1 yang tengah berpolemik, Jumat (11/11). GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM, DEPOK - Pemilihan lahan pembangunan Masjid Raya di Jalan Margonda Raya dianggap strategis karena karena tidak jauh dari kantor pelayanan pemerintahan dan pusat perekonomian. Namun, jika harus merelokasi SDN Pondok Cina 1, Kecamatan Beji dirasa tidak tepat. Sebab, masih ada alternatif atau pilihan lain untuk mewujudkan Masjid Raya di Kota Depok.


Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, dirinya tengah menunggu jawaban dari Pemkot Depok atas polemik SDN Pondok Cina 1 yang ramai diperbincangkan publik.


Menurutnya, pemilihan lokasi pembangunan Masjid Raya pada lahan SDN Pondok Cina hanya salah satu opsi. Sebab, masih ada pilihan lain yang dapat meminimalisir terjadinya polemik.


"Saya telah membaca beritanya dan sedang menunggu laporan dari Pemkot Depok. Relokasi SDN Pondok Cina 1 Depok ini merupakan salah satu opsi, tentunya masih dimungkinkan adanya alternatif lain," ungkapnya dalam keterangan tertulis, beberapa waktu lalu.


Kepada Pemkot Depok, dia berpesan untuk memprioritaskan peserta didik di SDN Pondok Cina 1. Dilain sisi, dia juga mendukung hadirnya Masjid Raya di Kota Depok. Mengingat, Ridwan Kamil sekaligus sebagai arsitektur pembangunan Masjid tersebut.


"Saya titip yang harus diprioritaskan agar kegiatan belajar mengajar siswa tetap berjalan baik meski ada proyek pembangunan Masjid Margonda," pinta Ridwan Kamil.


Ridwan Kamil meyakini, Pemkot Depok akan mengambil langkah bijak bersama dengan orangtua murid SDN Pondok Cina 1. Sehingga, pembangunan Masjid Raya tetap berjalan tanpa menganggu keberlangsungan murid dalam menimba ilmu.


"Pemda Kota Depok melalui Dinas Pendidikan Kota Depok tentu akan mengambil solusi terbaik. Aspirasi dari orangtua siswa atau komite sekolah supaya didengar untuk diambil solusi yang terbaik buat siswa," kata dia.


Menanggapi hal itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Depok, Supriatni menafsirkan, penyataan Gubernur Jawa Barat itu untuk menyentil Pemkot Depok agar pembangunan SDN Pondok Cina 1 tidak mengorbankan murid yang menimba ilmu pada sekolah tersebut.


"Tafsirnya bahwa Gubernur tidak mau mengorbankan anak-anak yang sekolah atau belajar di SDN pondok Cina 1. Artinya, Gubernur tidak mau anak-anak yang belajar jadi korban," terangnya.


Anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Babai Suhaimi menerangkan, Pemkot Depok memiliki pilihan lain untuk membangun Masjid Raya selain diatas lahan SDN Pondok Cina 1. Misalnya dengan memanfaatkan lahan bekas terminal terpadu Kota Depok yang kini belum jelas diketahui nasibnya.


Bahkan, jika pembangunan Masjid Raya didirikan pada eks terminal terpadu maka, dapat juga berdiri taman kota. Meningat, kapasitas lahannya yang cukup luas.


"Yang strategis adalah di eks Terminal Terpadu Depok. Itu saja gunakan, ketimbang tidak jelas sekarang pembangunn terminal tersebut dan dengan tidak jelasnya pembangunan terminal tersebut, jelas sangat merugikan Pemkot dan masyarakat Depok," tegasnya.


Atau, jelas dia, Pemkot Depok dapat memanfaatkan lahan Fasos Fasum yang berada di disepanjang Jalan Raya Sawangan untuk pembangunan Masjid Raya. Dengan begitu, tidak ada masyarakat yang dirugikan justru Pemkot Depok mendapatkan tambahan aset.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X