Minggu, 21 Desember 2025

Buat Warga Depok, Jangan Sembarangan Makan Cikbul : Ini Dampaknya untuk Kesehatan!

- Selasa, 10 Januari 2023 | 00:25 WIB
CHIKI NGEBUL : Pedagang sedang meracik chikbul di sebuah bazar.
CHIKI NGEBUL : Pedagang sedang meracik chikbul di sebuah bazar.

RADARDEPOK.COM, DEPOK Namanya Ciki Ngebul alias Cikbul. Makanan ringan yang beberapa tahun ini tengah ngetren di kota-kota besar. Kota Depok misalnya.


Anak-anak sampai remaja suka menyantapnya. Namun begitu, ada bahaya dibalik cikbul. Di sejumlah wilayah, banyak anak anak harus menjalani perawatan di rumah sakit usai mengonsumsi cikbul. Di Kota Bekasi, seorang anak mengalami kebocoran pada lambungnya.


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, pihaknya belum menemukan laporan terkait adanya anak atau warga yang menderita sakit usai mengkonsumsi Cikbul.


"Sampai saat ini belum ada laporan," ungkap dia kepada Radar Depok, Senin (9/1).


Plt. Kepala Dinkes Provinsi Jawa Barat, Nina Susana menerangkan, Dinkes Kabupaten Tasikmalaya melaporkan telah terjadi lonjakan kasus keracunan makanan (Kermak) pada siswa SDN Ciawang setelah menyantap jajanan Ciki Nitrogen (Cikbul) pada 15 November 2022 lalu.


Sementara itu, Dinkes Kota Bekasi menerima informasi dari Sudinkes Jakarta Timur bahwa ada pasien keracunan Ciki Ngebul yang di rawat di RS Haji Jakarta Timur pada pada 3 Januari 2023.


"Pada kasus yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, berdasarkan pemaparannya, terdapat 24 anak mengkonsumsi cikbul di periode yang sama, tujuh bergejala dan telah diobservasi di puskesmas, telah sembuh sejumlah enam orang dan telah pulang, satu orang dirujuk ke RS SMC Tasik, dan telah pulang beberapa hari kemudian," beber dia.


Selanjutnya, kata Nina, terdapat empat anak mengkonsumsi di periode yang sama, tiga orang tidak bergejala sedangkan satu bergejala atau dirujuk hingga dilakukan operasi di RS Haji Jakarta Timur.


Sebagai antisipasi, sebut dia, pihaknya melakukan upaya penanggulangan sementara yakni melanjutkan informasi SE kewaspadaan dari Kemenkes ke Dinkes Kabupaten/Kota, melakukan penyelidikan epidemiologi kasus yang dilaporkan, dan memantau terus perkembangan kasus dan kemungkinan penambahan jumlah.


"Mengimbau Dinkes Kabupaten/Kota untuk meninjau kembali izin usaha makanan dengan nitrogen cair serta Dinkes Jabar menyiapkan SE khusus ke Dinkes Kabupaten/Kota mengenai kewaspadaan makanan dengan nitrogen," urai Nina.


Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Ryan Bayusantika menyebutkan, kemungkinan ada sisa nitrogen cair terminum. Dia berharap, masyarakat lebih berhati-hati karena ternyata makanan yang mengandung cairan nitrogen berbahaya bagi anak-anak.


"Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Barat akan terus mengkaji kemungkinan larangan peredaran makanan bernitrogen cair, dan akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Jabar untuk meningkatkan kewaspadaan atas konsumsi cikbul oleh anak-anak," ungkap dia.


Kementerian Kesehatan RI melalui surat No. SR. 01.07/111/5/67/2023 meminta rumah sakit dan Dinas Kesehatan di daerah untuk melapor ke Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan jika menemukan kasus keracunan jajanan berasap akibat dicampur nitrogen cair.


Apa kata penjual cikbul di Kota Depok?. Penjual Cibul Laqueen, Ela, mengimbau agar tidak meminum air nitrogennya secara langsung, dikarenakan memiliki suhu rendah. Minus 280 derajat celcius.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X