Bulan Bahasa 2025: Saat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dan Unindra Bergandengan Menggelorakan Literasi dan Cinta Bahasa Indonesia

RADARDEPOK.COM-Bulan Bahasa dan Sastra 2025 siap digelar lebih meriah melalui kolaborasi antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), serta media nasional. Kolaborasi ini diharapkan menjadi gerakan bersama masyarakat untuk literasi bahasa dan cinta bahasa Indonesia.

Kepala Lembaga Pengembangan Bahasa Unindra, M. Kabul Budiono menjelaskan, pihaknya menyiapkan rangkaian acara pada Oktober mendatang, antara lain seminar kebahasaan, lomba poster Sumpah Pemuda, musikalisasi puisi, dan pementasan drama adaptasi karya William Shakespeare King Lear.

“Kami berharap kerja sama ini makin menggelorakan literasi, kesadaran, dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia,” ujarnya.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muhsin menyebutkan, Badan Bahasa akan menggelar berbagai kegiatan, seperti musikalisasi puisi, pentas seni, dan pameran buku. Ajakan kolaborasi dari Unindra dan media nasional ini disambut positif, mengingat kegiatan ini sejalan dengan misi pengembangan bahasa dan sastra nasional.

Baca Juga: Longok Keseruan SDN Cinere 3 di Kota Depok Peringati Bulan Bahasa

“Bulan Bahasa dan Sastra 2025 bukan hanya agenda rutin, tetapi gerakan budaya yang melibatkan media, dunia pendidikan, dan masyarakat luas,” ujar Hafidz Muhsin di Gedung Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta, Selasa (12/8).

“Bulan Bahasa dan Sastra 2025 ini ingin kami jadikan gerakan bersama. Bukan sekadar perayaan, tapi pengingat bahwa bahasa Indonesia adalah milik dan kebanggaan kita semua,” lanjutnya.

Perwakilan salah satu media nasional, Martian Damanik menjelaskan, medianya merupakan media yang memberikan perhatian terhadap penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, antara lain dengan melalui program rutin Selaras Bahasa disediakannya Penyelaras Bahasa.

“Dengan dukungan lintas pihak ini, Bulan Bahasa dan Sastra 2025 diharapkan menjadi momentum memperkuat peran bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa dan sarana pemersatu,” tandas Martian Damanik. ***