RADARDEPOK.COM-Peristiwa pembacokan pelajar yang menewaskan Pelajar SMK Bina Warga di Lampu Merah Pomad, Pada Jumat (10/3) lalu mendapatkan perhatian serius dari Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto.
Kejadian yang menggemparkan sekaligus miris karena video korban Arya pasca pembacokan viral di media sosial, dalam video tersebut Arya warga Cijujung, Sukaraja, kabupaten Bogor bersimbah darah setelah di tebas oleh pelajar lain yang melintas menggunakan motor.
Baca Juga: 2 Pelaku Pembacokan Pelajar di Bogor Ditangkap
"Kami dari DPRD Kabupaten Bogor turut berduka atas kehilangan putra kami, Arya dan juga berharap semoga kejadian ini adalah kejadian terakhir di Kabupaten Bogor," Kata Rudy Susmanto, di rumah duka, Sabtu (11/3).
Rudy menegaskan, persoalan tauran pelajar dan tindakan kriminal yang dilakukan pelajar tidak bisa disebut sebagai kewenangan provinsi. Ini merupakan tanggung jawab semua pihak.
"Jangan bicara ini kewenangan Provinsi atau Kabupaten, ini tanggung jawab kita bersama! Anak-anak ini punya masa depan dan pendidikan menjadi salah satu ikhtiar kita bersama untuk menjadikan masa depan mereka menjadi lebih baik," ucapnya.
Politisi partai Gerinrda tersebut mengakui, saat ini keluarga Arya sedang berduka, dan seluruh anggota DPRD Kabupaten Bogor hanya bisa mendoakan agar Arya mendapatkan tempat terbaik dan dimuliakan oleh Allah SWT.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Pastikan Beri Sanksi Terberat Bagi Pegawai Kemenkeu Bermasalah
"Kami juga mendoakan keluarga diberi kesabaran menghadapi ujian berat ini," katanya
Ia juga berharfap, peristiwa ini jangan sampai menimbulkan dendam antar sekolah, yang akan betujung dengan peristiwa yang sama.
"Anak-anak ini punya masa depan, maka kita harus memastikan pendidikan berjalan dengan baik. Jangan ada dendam, dan jangan sampai ada lagi korban," katanya
Rudy pun meminta agar aparat penegak hukum menangani kasus ini dengan mengedepankan rasa keadilan bagi semua pihak, terutama untuk keluarga korban.
Rudy juga mengatakan, peristiwa ini akan dibahas oleh komisi IV untuk membuat aturan atau langkah-langkah strategbis supaya tidak terulang.
"Melalui Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor masalah ini akan kita bahas secara serius dan rekomendasi-rekomendasinya akan kami sampaikan juga kepada Kementerian Pendidikan Nasional," tutupnya. (RD)