nasional

TSI, BBKSDA dan PT Smelting Lepaskan 6 Ekor Komodo

Minggu, 24 September 2023 | 10:15 WIB
Pelepasliaran enam ekor komodo oleh Taman Safari Indonesia, PT Smelting dan BBKSDA NTT.

RADARDEPOK.COM – Sebanyak enam ekor komodo atau varanus komodoensis, yang merupakan hasil pengembangbiakan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur (BBKSDA NTT) Taman Safari Bogor dengan sokongan PT. Smelting dilepasliarkan ke habitat aslinya.

Pelepasan dilakukan di Cagar Alam Wae Wuul, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu, 23 September 2023.

Pelepasliaran enam ekor komodo ini merupakan implementasi program pentahelix konservasi dan dilakukan di pelataran Cagar Alam Wae Wuul, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai gelaran puncak Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2023.

Pelepasliaran enam Komodo ini dilakukan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK RI melalui Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG), Balai Besar KSDA Jawa Barat (BBKSDA Jabar) dan Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur (BBKSDA NTT).

Baca Juga: Tak Jauh dari Depok, ini Dia 3 Tempat Wisata Curug yang Bikin Kamu Gak Mau Pulang!

 Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Jansen Manansang menegaskan, komitmen Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor untuk menjaga kelestarian satwa Komodo karena merupakan salah satu satwa yang dilindungi Undang-Undang.

"Kita menegaskan komitmen bersama KLHK RI dan PT Smelting untuk terus berupaya menjaga populasi Komodo atau Varanus komodoensis agar tetap lestari di Indonesia,” kata Jansen.

Menurut Jansen, berbagai langkah konservasi dan habituasi telah  dilakukan TSI dengan sangat serius agar populasinya tetap terjaga.

“Agar anak cucu kita bisa melihat Komodo sampai kelak nanti," tutur Jansen Manansang.

Baca Juga: Seru Banget! Liburan di Tempat Wisata Taman Herbal Insani Depok, Bermain Sambil Mengenal Tanaman Obat

Jansen berpesan agar seluruh elemen bisa menjaga dan mencintai Komodo yang merupakan kekayaan intelektual Bangsa Indonesia.

“Komodo adalah kekayaan asli Indonesia yang harus terus-menerus dijaga. Keberadaan UU yang telah mengatur pelestarian Komodo juga harus diimplementasikan dengan baik dan bijak,” ujar Jansen.

Sementara itu, EVP Direktur PT Smelting Ryuichi Hasegawa menegaskan komitmen perusahaannya untuk terus berkontribusi dalam berbagai program konservasi lingkungan hidup, baik satwa mau pun kehidupan alam lainnya.

“Kami, sebagai perusahaan smelter tembaga pertama di Indonesia, terus berkomitmen untuk berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan hidup,” kata Hasegawa.

Halaman:

Tags

Terkini