RADARDEPOK.com – Manuver politik yang dilakukan Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut buntut dari penolakan PDIP atas keinginan Joko Widodo (Jokowi) memperpanjang jabatannya sebagai presiden menjadi tiga periode.
Sebelumnya, isu tersebut mencuat setelah politisi PDIP Adian Napitupulu menyebut jika ada pihak yang marah atas penolakan PDIP atas keinginan dan usulan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Namun, itu tersebut dibantah keras Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Ia menyebut ketika isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode mencuat, tidak ada pembicaraan antara Jokowi dan Ketua Umum Megawati.
“Saya tidak pernah mendengar ada pembahasa mengenai masa jabatan presiden tiga periode,” kata Puan Maharani sebagaimana dikutip RadarDepok.com dari Pojoksatu.
Baca Juga: Kelurahan Sukatani Tambah Empat Bank Sampah
Puan juga menegaskan, Presiden Jokowi tidak pernah mengusulkan atau meminta perpanjangan masa jabatannya menjadi tiga periode seperti yang diisukan tersebut.
Pernyataan Puan ini pun sebelumnya diperkuat dari Presiden Jokowi yang menyatakan jika jabatan orang nomor satu di Indonesia hanya dua periode.
Dengan tegas, Puan menyebut, berdasarkan konstitusi masa jabatan presiden hanya dua periode dengan masing-masing lima tahun setiap satu periodenya.
Sehingga, lanjut Puan, tidak ada aturan atau konstitusi yang memungkinkan dimana jabatan seorang presiden di Indonesia diperpanjang menjadi tiga periode.
Terkait soal apakah Gibran masih tercatat sebagai kader PDIP paska resmi menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto, Puan meminta awak media menanyakan kepada anak Jokowi itu.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto tak menegaskan status Gibran di PDIP saat ini.
Hasto hanya mengatakan bahwa dengan hadirnya pasangan Prabowo-Gibran membuat semangat PDIP tersulut untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud MD.
Baca Juga: Imam Budi Hartono : PKS Targetkan 80 Persen Pemilih di Depok Coblos Anies-Muhaimin