Berdasarkan analisis data, Gibran dan Prabowo masih memimpin dalam hal volume dan jangkauan diskusi. Gibran telah ditonton sebanyak 12,7 miliar kali, sedangkan Prabowo telah ditonton hingga 22,4 miliar kali, yang menunjukkan tingkat keterlibatan yang luar biasa jika dibandingkan dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Prabowo memimpin dalam jumlah sebutan dan jumlah emosi positif, yang menunjukkan bahwa ia sangat disukai masyarakat dan paling sedikit memiliki perasaan tidak menyenangkan. Hal ini menunjukkan pencapaian tim Prabowo-Gibran dalam mempertahankan kehadiran mereka di TikTok, media utama untuk menyebarkan pesan kampanye dibandingkan dengan Twitter atau X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
“Demikian dari sisi mention, bisa dikatakan Prabowo itu mengumpuli jauh mention lebih dari Anies Baswedan ataupun juga Ganjar Pranowo. Prabowo nomor 1, Anies Baswedan nomor 2, Ganjar Pranowo nomor 3. Berikutnya juga dari sisi positif mentions, yaitu sentimen. Sentimen Prabowo juga paling tinggi secara positif. Kemudian juga negatifnya paling rendah, data lengkapnya juga bisa terlihat.” ujar Prabu Revolusi Jakarta,(06/02/2024).
Menggunakan data dari Hootsuite dan We Are Social, Prabu Revolusi menyoroti alasan strategis keputusan Prabowo-Gibran menggunakan TikTok sebagai platform kampanye utama. TikTok saat ini menjadi platform media sosial terbesar yang mempengaruhi keputusan politik.
TikTok adalah sumber informasi politik utama masyarakat Indonesia, setelah televisi, menurut jajak pendapat Indikator Politik.
Selain itu, Prabu Revolusi berbicara tentang betapa pentingnya memilih kata kunci yang tepat saat memeriksa data media sosial untuk memberikan temuan yang tepat dan tidak memihak.
Ia menggarisbawahi bahwa untuk mencegah kesalahan analitis akibat penggunaan data yang terlalu luas atau tidak relevan, sangat penting untuk memilih kata kunci yang memiliki korelasi signifikan dengan setiap pasangan potensial. Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang ketat dalam studi media sosial, khususnya ketika diterapkan pada situasi politik.
Penting untuk menyadari dampak media sosial terhadap kampanye politik kontemporer, karena media sosial membentuk opini publik dan kemungkinan dukungan pemilih.
Pemilihan presiden tahun 2024 menunjukkan betapa pentingnya menggunakan platform seperti TikTok dan mengembangkan strategi digital yang efisien untuk menggalang dukungan dan momentum.
Kesuksesan Prabowo Subianto di TikTok menjadi contoh nilai konten yang menarik perhatian penonton dan kecerdikan dalam menggunakan media sosial untuk mendapatkan keuntungan dalam persaingan politik yang intens.
Mengingat pengaruhnya yang besar terhadap dinamika pemilu kontemporer, fenomena ini menekankan betapa pentingnya bagi kampanye politik untuk menyesuaikan diri dengan media baru dan memanfaatkan platform digital secara strategis.