RADARDEPOK.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menetapkan dugaan keracunan menu makan gratis (MBG) sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Status ini dikeluarkan Pemkot Bogor setelah jumlah korban dugaan keracunan MBG bertambah menjadi 214 orang.
Bertambahnya korban keracuna menu MBG ini diketahui setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor melakukan pendataan 13 sekolah yang menerima paket menu MBG dari Satuan Pusat Pelayanan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani.
Dari hasil pemetaan tersebut setidaknya ada 9 sekolah yang melaporkan dugaan keracunan yang menimpa anak didiknya setelah menyantap menu MBG.
Kesembilan sekolah tersebut, adalah TK Bina Insani (25 orang), SD Bina Insani (10 orang), SMP Bina Insani (94 orang).
Kemudian SMA Bina Insani (1 orang), SDN Kukupu 3 (8 orang), SDN Kedung Waringin (7 orang), SDN Kedung Jaya 1 (16 orang).
SDN Kedung Jaya 2 (45 orang), dan SMP Bina Graha (8 orang).
Sebelumnya, kasus dugaan keracunan ini menimpa puluhan siswa Yayasan Bosowa Bina Insani pada pekan kemarin.
Setidaknya ada 36 siswa yang mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG yang dibuat oleh SPPG Bosowa Bina Insani.
Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan, dengan banyaknya jumlah korban Pemkot Bogor telah menetapkan peristiwa ini dalam status KLB.
Saat ini, Pemkot dan Badan Gizi Nasional (BGN) masih melakukan penyelidikan dan penanganan dugaan keracunan menu MBG.
“Kita sedang melakukan penyelidikan epidemiologi dan kesiapsiagaan,” kata Dedie.
Menurut Dedie, pihaknya akan memeriksa penyebab dugaan keracunan menu MBG itu, apakah bersumber dari SPPG atau dari sumber lain.