nasional

Prabowo Sentil Pejabat yang Datang ke Lokasi Bencana Hanya untuk Foto-Foto: Jangan Ada Wisata Bencana!

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:06 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara (Instagram/@presidenrepublikindonesia)

RADARDEPOK.COM - Presiden Prabowo Subianto melontarkan kritik keras terhadap pejabat dan tokoh publik yang datang ke lokasi bencana hanya untuk kepentingan pencitraan.

Ia menegaskan agar tidak ada praktik yang disebutnya sebagai “wisata bencana”, terutama di tengah penderitaan masyarakat terdampak bencana di wilayah Sumatera.

Hal ini disampaikan Prabowo saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin (15/12/2025).

Baca Juga: Pembangunan Jembatan Bailey Akses Penghubung Warga di Wilayah Terdampak Bencana Rampung Bertahap

Dalam arahannya, Presiden meminta seluruh jajaran pemerintah untuk menjunjung tinggi empati dan tanggung jawab saat turun langsung ke daerah bencana.

Saya mohon, pejabat-pejabat atau tokoh-tokoh jangan datang ke daerah bencana hanya untuk foto-foto dan sekadar dianggap hadir,” ujar Prabowo.

Menurut Presiden, kehadiran pejabat di wilayah terdampak harus disertai tujuan yang jelas dan langkah konkret untuk membantu penanganan masalah di lapangan.

Baca Juga: Pasca Banjir Bandang, Jembatan Bailey Sambungkan Kembali Tapanuli Tengah–Selatan

Ia menilai, kedatangan tanpa kontribusi nyata justru mencederai perasaan masyarakat yang sedang mengalami kesulitan.

Kita tidak mau ada budaya wisata bencana. Jangan. Kalau datang, benar-benar harus ada tujuan untuk membantu dan mengatasi masalah,” tegasnya.

Prabowo juga mengingatkan agar masyarakat terdampak tidak dijadikan objek tontonan atau pencitraan. Ia menilai sikap tersebut tidak mencerminkan kepemimpinan yang berorientasi pada kemanusiaan.

Baca Juga: Presiden Prabowo Berencana Mengunjungi Wilayah Terdampak Bencana di Sumatera Seminggu Sekali

Dalam kesempatan itu, Prabowo menekankan bahwa pejabat yang memiliki kewenangan dan portofolio terkait harus mampu mengambil keputusan cepat di lapangan.

Mulai dari persoalan ketersediaan air bersih, distribusi bahan bakar, hingga pembukaan akses bagi wilayah yang masih terisolasi.***

Tags

Terkini