RADARDEPOK.COM - Sistem penyediaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi salah satu sektor yang terdampak paling parah akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada akhir November lalu.
Bencana tersebut tidak hanya merusak permukiman warga, tetapi juga melumpuhkan infrastruktur vital, termasuk jaringan air bersih.
Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat terjangan lumpur dan material longsor.
Selain itu, sistem perpipaan di sejumlah sumber air utama juga rusak berat, bahkan sebagian tertimbun atau hilang.
Baca Juga: BAZNAS Depok Salurkan Zakat untuk 59 Linmas se-Kecamatan Cipayung, Simak Selengkapnya
Akibatnya, jaringan distribusi air bersih di hampir seluruh wilayah Tapanuli Tengah terputus total.
Kondisi ini juga menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Dalam situasi darurat tersebut, pemerintah daerah mengambil langkah cepat dengan menerapkan dua strategi penanganan secara bersamaan.
Pertama, pemerintah memprioritaskan pendistribusian air bersih langsung kepada masyarakat, tidak lagi terbatas pada pelanggan PDAM, melainkan seluruh warga terdampak.
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah mengerahkan mobil tangki air bersih untuk menjangkau permukiman warga.
Saat ini, sebanyak tujuh unit mobil tangki beroperasi selama 24 jam untuk menyalurkan air bersih ke hidran umum maupun langsung ke rumah-rumah warga.
Distribusi air juga difokuskan ke titik-titik strategis seperti lokasi pengungsian, dapur umum, serta fasilitas umum lainnya yang membutuhkan pasokan air bersih secara mendesak.
Selain dukungan dari pemerintah daerah, pendistribusian air bersih juga dibantu oleh berbagai organisasi kemanusiaan yang turut mengerahkan mobil tangki air untuk meringankan beban masyarakat terdampak.