RADARDEPOK.COM - Pemerintah menegaskan bahwa penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak awal telah dilakukan dalam skala nasional.
Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menanggapi polemik yang masih mempersoalkan penetapan status bencana nasional.
Menurut Seskab Teddy, sejak 26 November pemerintah pusat langsung melakukan mobilisasi nasional tanpa menunggu label administratif tertentu.
Baca Juga: 5 Ketua Yayasan Berebut Kursi Ketua BMPS Kabupaten Bogor
“Sejak hari pertama, pemerintah pusat sudah melakukan penanganan skala nasional,” ujar Teddy pada keterangan pers, Jakarta, Jumat (19/12).
Ia juga mengungkap bahwa sudah ada lima puluh ribu personel gabungan TNI, Polri, Basarnas, hingga relawan diterjunkan ke wilayah terdampak untuk menangani evakuasi, logistik, hingga pemulihan awal.
Ia juga menepis anggapan bahwa ketiadaan status bencana nasional menghambat pencairan anggaran.
Baca Juga: Akses Wilayah Sumatera Kian Terbuka, Lebih dari 80 Persen Jalan Nasional Berangsur Pulih Pascabenaca
Teddy juga mengungkap bahwa Presiden telah memastikan seluruh penanganan menggunakan dana pusat dengan total alokasi mencapai Rp60 triliun yang disalurkan secara bertahap untuk pembangunan hunian sementara, hunian tetap, dan fasilitas umum.
Tak hanya itu, pemerintah pusat disebut langsung memberikan dukungan dana tunai kepada 52 kepala daerah terdampak sejak hari pertama, guna memastikan kebutuhan mendesak di lapangan dapat segera dipenuhi tanpa birokrasi berbelit.
Dari sisi sarana dan prasarana, dukungan nasional juga digelar besar-besaran. Lebih dari 100 kapal, pesawat, dan helikopter dikerahkan, termasuk sekitar seribu unit alat berat yang didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia untuk mempercepat pembukaan akses dan pemulihan infrastruktur.
Baca Juga: TP PKK Kabupaten Bogor Donasi untuk Korban Bencana Kabupaten Bandung
Meski demikian, Teddy mengakui bahwa penanganan di lapangan belum sepenuhnya sempurna.
Ia mengajak semua pihak untuk tidak saling menyalahkan, melainkan bersama-sama menyampaikan kebutuhan yang belum terpenuhi agar bisa segera ditangani.