nasional

FKTMB Tolak Rencana Pembuatan Buffer Zone di Depo Pertamina Plumpang

Rabu, 8 Maret 2023 | 15:21 WIB
ILUSTRASI: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta. FOTO: ISTIMEWA

RADARDEPOK.COM, JAKARTA – Forum Komunikasi tanah Merah Bersatu (FKTMB) yang juga warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang menolak rencana pemerintah membuat buffer zone alias zona aman.

Pasalnya, buffer zone tersebut akan dibuat berjarak 50 meter dari tutup pagar area Pertamina Plumpang.

Ketua FKTMB Mohamad Huda menyebutkan, jika zona aman diperluas 50 meter, warga khawatir PT Pertamina akan menggusur warga yang pemukimannya berada di dalam radius buffer zone tersebut.

“Terkait buffer zone, kami justru menolak jika memang Depo Plumpang mau dipindahkan,” ungkap Huda melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/3).

Maka itu, ia meminta pemerintah tidak perlu membuat buffer zone jika ujung-ujungnya pemukiman warga Tanah Merah yang digusur.

Kalaupun dibutuhkan buffer zone, tegasnya, harus di dalam tembok Pertamina.

“Jangan lagi merugikan warga yang harus mundur lagi, apalagi 50 meter itu di dalam tembok lahan mereka masih cukup luas,” tegas Huda.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, PT Pertamina (Persero) akan membuat buffer zone atau wilayah aman di Depo Plumpang, Koja, Jakarta.

Ini dilakukan lantaran pembangunan depo baru di tanah milik Pelindo masih harus menunggu hingga akhir tahun 2024.

Selain itu, pembuatan wilayah aman juga dilakukan sesuai dengan perintah Presiden Jokowi untuk mengutamakan perlindungan bagi masyarakat.

Bahkan tak hanya di Plumpang, ke depan komitmen atas keamanan masyarakat ini juga akan diberlakukan disejumlah kilang milik Pertamina lainnya, seperti di Balongan dan juga Semarang.

“Karena ini perlindungan bagi masyarakat yang didorong oleh Bapak Presiden. Kami juga meyakini ini adalah hal yang penting. Maka kami akan membuat buffer zone atau wilayah aman disekitar kilang-kilang Pertamina. Tentu tidak hanya di Depo Plumpang tapi ada di Balongan dan juga di Semarang,” terang Erick di Kantor BUMN, beberapa waktu lalu. (jpc/net/rd)

Tags

Terkini