RADARDEPOK.COM, JAKARTA – Pada Kamis (14/4), Walikota Bandung Yana Mulyana terjaring Operasi tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Yana Mulyana menjadi kepala daerah ke-2 yang terjaring OTT KPK di tahun 2023.
Sebelumnya, KPK menangkap Bupati Meranti, M Adil dalam OTT, pada Kamis (6/4).
Di kasus OTT Walikota Bandung, KPK mengamankan 9 orang. OTT tersebut diduga terkait suap proyek pengadaan CCTV dan jaringan internet di Kota Bandung.
Baca Juga: Kasus OTT Walikota Bandung, KPK Tetapkan 6 Tersangka, Ini Rinciannya
Terkait hal itu, Juru Bicara KPK, Ali Fikri membenarkan, bahwa OTT Walikota Bandung ini terkait program Bandung Smart City.
"Terkait dengan program Bandung Smart City dan pengadaan CCTV dan jaringan internet di Kota Bandung," ungkap ujar Ali Fikri soal OTT KPK itu, seperti dikutip dari sewaktu.com (group radardepok.com), Sabtu (15/4).
"Kami menemukan ada dugaan korupsi di sana," tambahnya.
"Ada transaksi berupa pemberian dan penerimaan uang terkait pengadaan unit CCTV dan internet dalam program Bandung Smart City tersebut," lanjutnya.
Baca Juga: Terjaring OTT KPK, Walikota Bandung Batal Lepas Pemudik Lebaran
Selain itu, KPK juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai pecahan rupiah. Saat ini, tim masih menghitung total uang yang berhasil diamankan tersebut.
Uang itu bakal dijadikan barang bukti oleh KPK. Saat ini Yana Mulyana menjalani pemeriksaan intensif di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Perlu diketahui, Yana Mulyana adalah Walikota Bandung kedua yang terjaring KPK.
Sebelumnya, KPK menetapkan Walikota Bandung periode 2003-2013, Dada Rosada, sebagai tersangka suap pada 1 Juli 2013.
Baca Juga: Segini Harta Walikota Bandung yang Terjaring OTT KPK