RADARDEPOK.COM - Komunitas Ciliwung Depok (KCD) sudah berdiri selama 13 tahun di bawah jembatan Grand Depok City. Bermula dari rasa kepedulian terhadap lingkungan, serta adanya kesamaan visi dan tindakan anggotanya.
Wakil Ketua KCD, Trisna mengatakan, selama 13 tahun bekiprah, macam kegiatan telah dilakukan oleh mereka, mulai dari kegiatan bersih-bersih sungai lalu sampahnya dibuat ecobrick, yaitu salah satu cara memanfaatkan kembali limbah yang sulit didaur ulang dan kerajinan dari bambu-bambu bekas.
"Ada kegiatan bersih-bersih kali. Kalau bersih-bersih kita lakukan sebagai bagian dari proses komunitas kita. Kegiatan itu juga jadi salah satu kegiatan yang paling sering" ujar Trisna, Kamis (18/9).
Baca Juga: Camat Tambun Selatan Minta Warga Laporkan Jika Ada yang Tinggal di Rutilahu
Menurut Trisna, mengangkat sampah dari sungai lalu di buang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) bukan solusi, karena sama saja dengan warga lainnya. Maka dari itu, KCD membuat hal yang berbeda, dengan memanfaatkan sampah-sampah tersebut menjadi barang yang berguna.
"Kegiatannya lebih ke edukasi aja. Ini loh sampah bisa jadi bermanfaat," ujar dia.
Baca Juga: Polisi Masih Cek Kebenaran Habib Bahar Smith Ditembak Orang Tak Dikenal
Dia menyebut, jumlah anggota KCD yang aktif tidak lebih dari 10 orang. Mereka tetap mampu menjalankan komunitas tersebut dari tahun 2013 sampai saat ini dan mereka berjaga selama 24 jam di sana.
Selain karya seni, di KCD juga terdapat berbagai macam jenis buku hasil sumbangan. Trisna berharap banyak anak-anak yang membaca buku-buku sembari nongkrong di markas KCD.***
Jurnalis : Amanda