RADARDEPOK.COM, JAKARTA -- Bulan Dzulhijjah termasuk bulan yang dimuliakan di dalam Islam. Pada 10 hari pertama bulan ini, sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan melakukan amalan kebaikan seperti berdzikir, sedekah, baca Alquran, atau amalan kebaikan lainnya.
Dilansir dari NU Online, bulan Dzulhijjah istimewa bukan hanya karena ada Hari Raya Idul Adha atau ibadah haji di dalamnya.
Bulan ini istimewa karena terkandung sejumlah ibadah penting sekaligus, yaitu salat, puasa, sedekah, dan haji, yang tidak dimiliki bulan-bulan lainnya.
Baca Juga: Resmi, Libur Hari Raya Idul Adha 1444 H jadi 3 Hari, 28 hingga 30 Juni 2023
Terhitung pada tanggal 1 Dzulhijjah sampai dengan tanggal 7 Dzulhijjah, umat Islam disunnahkan untuk melaksaksanakan puasa Dzulhijjah.
Meski ibadah puasa ini hukumnya sunnah, terkandung sejumlah keistimewaan bagi mereka yang melaksanakanannya.
Yaitu dijanjikan akan mendapatkan pahala berlipat ganda (satu hari berpuasa Dzulhijjah setara dengan melaksanakan satu tahun puasa selain bulan Ramadan), penghapusan dosa, dan pembebasan dari siksa neraka.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1444 Hijriah Jatuh pada Kamis 29 Juni 2023
Menariknya bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadan, diperbolehkan untuk meng-qadha puasa sekaligus berniat melaksanakan puasa Dzulhijjah.
Menurut Sayyid Bakri Syatha mengutip fatwa Al-Barizi, andaikan orang itu niat puasanya hanya untuk qadha puasa saja, tetap mendapat pahala puasa Dzulhijah.
Berikut niat puasa Dzulhijjah dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 7 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ." ***