nasional

6 Ekor Komodo Hasil Pengembangbiakan Taman Safari Bogor di Lepas ke Cagar Alam Wae Wuul NTT

Senin, 14 Agustus 2023 | 21:24 WIB
Taman Safari Bogor bersama KLHK, BBKSDA NTT dan PT Smelting melepasliarkan 6 Ekor Komodo di Cagar Alam Wae Wuul NTT

  Radardepok.com--Enam ekor satwa Komodo (varanus Komodoensis) hasil pengembangbiakan Taman safari Bogor, di berangkatkan ke cagar alam Wae Wuul, Nusa Tenggara Timur untuk dilepasliarkan.

Hal tersebut merupakan langkah taktis dan strategis penyelamatan populasi satwa Komodo yang dilakukan oleh Taman safari Bogor, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur (BBKSDA NTT) dengan menggandeng lembaga konservasi satwa terbesar di Indonesia yakni Taman Safari Bogor dengan sokongan program konservasi PT. Smelting.

Prosesi pemberangkatan keenam satwa kebanggaan Indonesia dilakukan di pelataran Rainforest Restaurant, Taman Safari Bogor, Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Senin (14/8/2023).

Keenam satwa ini akan menjalani proses habituasi selama satu bulan di Cagar alam Wae Wuul sebelum dilepasliarkan pada pertengahan September 2023 mendatang.

Founder Taman Safari Indonesia (TSI), Jansen Manansang, menegaskan komitmen Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor untuk menjaga kelestarian satwa Komodo karena merupakan salah satu satwa yang dilindungi Undang-Undang.

"Kita menegaskan komitmen bersama KLHK untuk terus berupaya menjaga populasi Komodo agar tetap lestari di Indonesia. Berbagai langkah konservasi dan habituasi telah kami lakukan dengan sangat serius," tutur Jansen Manansang.

Sementara, Group Head Life Sciences , Drh. Bongot Huaso Mulia M.Sc menegaskan, Taman Safari Bogor sejauh ini menjadi salah satu- lembaga konservasi satwa yang diberi kepercayaan oleh KLHK RI untuk melakukan pengembangan populasi dan konservasi kelestariannya.

“Ini adalah hasil dukungan semua pihak, tidak hanya ikhtiar Taman Safari Bogor saja," ungkap Group Head Life Sciences Taman Safari Indonesia, Drh . Bongot Huaso Mulia M.Sc.

Bongot mengatakan, keenam ekor Komodo hasil pengembangbiakan Taman Safari Bogor dengan dukungan PT. Smelting Indonesia ini akan diterbangkan dari Bandara Soekarno Hatta pada 15 Agustus 2023 dengan pesawat Garuda Indonesia.

"Keenamnya akan menjalani proses habituasi selama kurang lebih satu bulan sebelum dilepasliarkan. Selama di Taman Safari Bogor keenamnya juga telah dilatih hidup di alam liar. Nantinya setelah dilepasliarkan akan dipasang GPS untuk memonitor pergerakan dan kondisi mereka di Cagar Alam Wae Wuul,” ungkap Bongot.

Biawak komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikatagorikan sebagai spesies Rentan dalam daftar IUCN Red List. Sekitar 4.000-5.000 ekor komodo diperkirakan masih hidup di alam liar. Populasi ini terbatas menyebar di pulau-pulau Rinca (1.300 ekor), Gili Motang (100), Gili Dasami (100), Komodo (1.700), dan Flores (mungkin sekitar 2.000 ekor).

Meski demikian, ada keprihatinan mengenai populasi ini karena diperkirakan dari semuanya itu hanya tinggal 350 ekor betina yang produktif dan dapat berbiak. Karena kekhawatiran ini, pada tahun 1980 Pemerintah Indonesia menetapkan berdirinya Taman Nasional Komidi untuk melindungi populasi komodo dan ekosistemnya di beberapa pulau termasuk Komodo, Rinca dan Padar.

Belakangan, ditetapkan pula Cagar Alam Wae Wuul dan Wolo Tado di Pulau Flores untuk membantu pelestarian Komodo.

"Kami tidak henti-hentinya menggalang dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintahan dan masyarakat serta kalangan-kalangan intelektual untuk turut menjaga dan melestarikan satwa Komodo. Dukungan besar PT. Smelting kepada Taman Safari Bogor dalam proses pelestarian dan pengembangbiakan harus menjadi motor penggerak entitas lain agar lebih perduli terhadap satwa-satwa yang populasinya kini terancam," tandas General Manager Taman Safari Bogor, Emeraldo Parengkuan.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Smelting, Hideya Sato menegaskan komitmen PT Smelting untuk terus berkontribusi dalam berbagai program konservasi lingkungan hidup, baik satwa mau pun kehidupan alam lainnya.

Halaman:

Tags

Terkini