ADE/RADAR DEPOK BACA : Komunitas RBBT sedang menggelar perpustakaan minimalis di salah satu sudut Taman Lembah MawarDEPOK-Pendidikan yang berkualitas menjadi kebutuhan penting di era persaingan global yang kian kompetitif. Untuk menjadikan dunia pendidikan berkualitas, tentu sangat banyak faktor yang berkaitan dan saling mempengaruhi.
Salah satu upaya menjadikan pendidikan berkualitas adalah melalui meningkatkan budaya literasi (membaca dan menulis). Dewasa ini budaya literasi bangsa ini sangatlah minim. Orang lebih suka berlama di depan gawai ketimbang membaca.
"Sejak era kecanggihan teknologi saat ini, maka hal yang menjadi daya tarik bagi anak-anak kita bukanlah lagi buku, namun gawai, dan televisi," ungkap Wahidah salah satu dosen Sosiologi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta.
Berangkat dari kekhawatiran tersebut, Wahidah bersama beberapa kawannya membentuk Komunitas Relawan Baca Buku Taman (RBBT). Sesuai dengan namanya, komunitas tersebut menggunakan taman sebagai perpustakaan.
Alasan Wahidah menggunakan taman sebagai ruang membaca, adalah ingin menambahkan kesan pada sebuah taman selain berfungsi sebagai tempat bermain, olahraga dan refreshing, juga dapat digunakan untuk kegiatan yang bersifat edukasi.
"Kami ingin menularkan budaya membaca yang mulai luntur di kalangan remaja khususnya," katanya.
Para relawan RBBT, lanjut Wahidah, terdiri dari kumpulan komunitas-komunitas gerakan Literasi di Kota Depok. “Dengan mengumpulkan komunitas-komunitas gerakan literasi, maka niat untuk meningkatkan minat baca mudah-mudahan dapat terwujud, karena akan terdiri dari berbagai macam jenis gerakan literasi,” lanjutnya.
Awal terbentuk RBBT yakni bulan November 2016, kegiatan difokuskan di Taman Lembah Gurame. Namun kini RBBT dapat ditemui juga di Taman Lembah Mawar.
Jam operasional RBBT setiap hari minggu pagi mulai dari pukul 07.00 WIB hingga 11.00 WIB.
"Di taman lembah mawar kami baru soft launching yakni pada minggu (3/9), alhamdulillah responnya tinggi dari masyarakat sekitar," bebernya.
RBBT bekerja sama dengan RW04, TP PKK RW04, Pengelola TPA dan PAUD Al Maghfiroh RW 04, Forum Taman Bacan Masyarakat atau FTBM, dan Yayasan Warga Peduli Lingkungan.
"Semenjak dibuka sudah ada 5 orang yang bersedia jadi relawan disana. 3 dari warga, 2 orang dari Laskar UI," pungkasnya.
Dirinya berharap agar budaya literasi di Kota Depok dapat terus menyebar dan semakin banyak remaja di Kota Depok yang gemar membaca.
Salah satu relawan RBBT, Karisma mengatakan, selain membaca terkadang para relawan mengajak para pembaca khusunya bagi anak-anak untuk membuat sebuah kerajinan. Hal ini untuk mensiasati agar para pembaca tidak merasa bosan. “Kerajinan tangannya pun dari barang bekas, misalnya membuat pot dari botol bekas dsb,” ujarnya.
Selain memberikan hiburan, praktik kerajinan tangan juga melatih para anak-anak untuk kreatif dalam daur ulang sampah. (ade)