DICKY/RADARDEPOK DIOLAH: Koordinator UPS Bojongsari Baru, Rojuh Lesmana sedang melakukan pengolahan sampah organik di UPS Bojongsari Baru, kemarin.DEPOK – Berbagai cara Pemkot Depok dalam mengurangi jumlah sampah yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, salah satunya dengan melakukan pengolahan sampah di Unit Pengolahan Sampah (UPS) Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari. Hasilnya dalam sehari, UPS Bojongsari Baru mampu mengolah sampah organik sebanyak 1 ton.
Koordinator UPS Bojongsari Baru, Rojuh Lesmana mengatakan, semenjak UPS Bojongsari Baru didirikan pada Juni 2014, UPS tersebut terus berupaya melakukan pengolahan sampah organik warga Bojongsari Baru. Dari catatannya ada peningkatan dalam pengolahan sampah organik.
“Sebelumnya kami mampu mengolah dari 700 kilogram sampah, sekarang menjadi 1 ton perhari,” terang Rojuh kepada Radar Depok, kemarin.
Rojuh menjelaskan, ada 37 ember sampah yang sudah terpilah berasal dari warga, dan akan dibawa petugas UPS untuk dilakukan pengolahan. Nantinya, sampah yang sudah terpilah, akan dijadikan pupuk organik yang dapat digunakan untuk bercocok tanam.
Rojuh mengungkapkan,untuk menjadikan sampah organik dibutuhkan waktu selama tiga bulan. Mulai dari pengolahan hingga menghasilkan pupuk yang siap pakai. Pupuk tersebut dapat dimanfaatkan warga yang sudah melakukan pemilahan sampah. Sementara ini , untuk pupuk organik yang ada di UPS Bojongsari Baru ada 9 ton, dan siap untuk disebarkan ke masyarakat.
“Secara tidak langsung pupuk yang kami hasilkan dari warga untuk warga,” ujar Rojuh.
Sementara itu, Camat Bojongsari, Usman Haliyana mengapresiasi warga yang telah melakukan pemilahan sampah. Usman menambahkan, Kecamatan Bojongsari telah memiliki UPS ditiap kelurahan, sehingga dapat membantu mengurangi beban sampah Kota Depok yang tengah membangun Depok menjadi Zero Waste City.
“Kami tidak ingin ada warga Kecamatan Bojongsari yang membuang sampah sembarangan,” tutup Usman. (dic)