RAMA SAKTI/RADAR DEPOK SINERGI: Kepala BNN, Wakapolsek Sukmajaya, Wadanramil, Lurah Sukmajaya, pokdarkamtibmas, ketua RT, RW, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dalam kegiatan sosialisasi tiga pilar Kecamatan Sukmajaya.DEPOK – Maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor, peredaran narkoba, maupun tawuran di kalangan remaja, harus menjadi perhatian semua pihak. Bukan hanya aparat keamanan. Ketiga kasus ini banyak terjadi di wilayah Kecamatan Sukmajaya.
Wakapolsek Sukmajaya, AKP Syah Johan menyatakan, setiap bulan pihaknya bisa menangkap pengguna maupun pengedar narkoba. Fakta ini menunjukkan jika peredaran barang haram sangat massif di lingkungan.
“Kalau BNN (Badan Narkotika Nasional) bisa melakukan rehab pengguna narkoba, di kita (kepolisian, red) pengguna yang tertangkap tetap diproses,” kata Johan.
Hal itu disampaikan Johan dalam sosialisasi sinergitas tiga pilar Kecamatan Sukmajaya dengan tema 'melalui sinergitas tiga pilar Kecamatan Sukmajaya kita tingkatkan kepedulian terhadap sesama dan selamatkan masyarakat dari bahaya narkoba', di aula Kelurahan Sukmajaya kawasan Perumahan Pondok Sukmajaya Permai.
Atas dasar itu, Johan mengingatkan kepada setiap orangtua supaya mengawasi anak-anaknya. Jika malam hari anak ingin keluar rumah, sebaiknya orangtua mengantarkan.
“Kalau aksi tawuran di Sukmajaya ini biasanya hari Jumat. Kami juga nggak paham kenapa anak sekolah nekat tawuran di hari Jumat. Di sini juga perlu peranan orangtua, guru, termasuk mitra kami pokdar, RT, RW, linmas untuk ikut mengawasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Depok, AKBP Hesti Cahyasari menyebutkan, pengguna narkoba yang didominasi kalangan remaja patut menjadi perhatian semua pihak. Para pengedar menyasar remaja untuk menghancurkan generasi penerus bangsa.
“Kalau ada tetangga, warga, atau keluarga yang menjadi pecandu, silakan bawa ke BNN untuk direhab. Kebanyakan pengguna narkoba memang anak-anak muda. Karena mereka ini masih labil mencari jati diri, kalau ada temannya memakai narkoba pasti yang lain mau coba-coba,” kata Hesti.
Agar remaja tidak terjerumus dalam lembah hitam narkoba, Hesti mengimbau kepada pengurus lingkungan supaya melibatkan remaja dalam setiap kegiatan.
“Misalnya ikut memasang spanduk 'bagi pengedar narkoba masuk lingkungan kami akan mati', jika anak-anak muda ikut dilibatkan pasti mereka berpikir takut memakai narkoba,” katanya.
Di tempat yang sama, Lurah Sukmajaya, Achmad Munandar mengatakan, keamanan lingkungan sejalan dengan salah satu visi Kota Depok yakni nyaman.
“Kalau lingkungan sudah tidak ada aksi pencurian, peredaran narkoba, pasti akan menjadi nyaman bagi warganya,” kata Amund-panggilannya.
Dia mengajak mitra dari tiga pilar untuk ikut membantu menjaga lingkungan dari gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Pak RT, RW, pokdar paling paham lingkungan, tahu kondisi warganya. Kalau melihat orang asing atau pendatang yang tidak jelas kerjaannya, ditegur saja. Jangan sampai orang asing itu malah mengganggu,” kata Amund.
Peserta sosialisasi berasal dari Pokdarkamtibmas, RT, RW, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Sukmajaya. Hadir pula Wadanramil Sukmajaya, Pelda Rudi Hartono. (ram)