nasional

Bakar atau Kubur Unggasnya

Kamis, 21 Desember 2017 | 06:45 WIB
DICKY/RADARDEPOK
PERIKSA: Petugas dari DKP3 Kota Depok, tengah melaksanakan pemeriksaan terhadap hewan unggas, di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Selasa (20/12). DEPOK -  Menghindari terjadinya kembali hewan unggas yang mati secara mendadak, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit Zoonosis. Salah satunya jika ada unggas yang mati mendadak, sebaiknya bangkainya dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur. Kabid Peternakan DKP3 Kota Depok, Dede Zuraidah mengatakan, untuk mencegah terjadinya hewan unggas yang mati mendadak seperti beberapa waktu lalu diwilayah Kelurahan Pasir Putih, dia meminta masyarakat untuk memperhatikan pencegahan penyakit Zoonosis. Terkait peristiwa di wilayah Pasir Putih, pihaknya telah mengambil sampel preparat ulas dari trachea dan kepala unggas dan dikirim ke laboratorium. “Kami masih menunggu hasil dari penelitian laboratorium,” ujar Dede kepada Radar Depok, kemarin. Dede menjelaskan, untuk mencegah penyakit zoonosis seperti Avian Influenza atau Flu Burung, masyarakat harus mengetahui berbagai gejalanya. Umumnya gejala yang ditimbulkan pada unggas seperti lemas, jengger bengkak berwarna biru dan bulu-bulu berguguran, kepala tertunduk menyatu dengan badan, kesulitan bernafas, dan pendarahan di kulit diarea yang tidak ditumbuhi bulu. Apabila terjadi unggas yang mati mendadak, sambung Dede masyarakat dilarang membuang unggas yang mati, musnahkan bangkai unggas yang mati dengan cara dibakar maupun dikubur dengan kedalaman galian setinggi lutut orang dewasa, gunakan alat pelindung saat memasuki kandang dan penanganan unggas yang mati, memembersihkan peralatan setelah meninggalkan unggas, dan cuci tangan menggunakan sabun setelah kontak dengan unggas. “Untuk mencegah penularan virus flu burung masyarakat harus menghindari kontak dengan sumber yang terinfeksi,” tutup Dede. (dic)

Tags

Terkini