nasional

Rp1,3 Miliar Kembangkan Pariwisata Depok

Jumat, 26 Januari 2018 | 09:51 WIB
DEPOK – Kadar pariwisata di Kota Depok saat ini nampaknya belum naik ke permukaan. Pasalnya, dari total keseluruhan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sampai saat ini masih didominasi dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok, Wijayanto mengungkapkan, ada empat sektor pariwisata yang saat ini masih dalam kajiannya yakni pariwisata alam, pariwisata budaya, pariwisata buatan dan pariwisata kuliner. “Dari empat hal itu masih terus kita lihat satu satu mana yang berpotensi untuk menjadi model di Kota Depok sebagai destinasi wisata,” kata Wijayanto saat ditemui Radar Depok diruangannya. Mantan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok tersebut menyebutkan, sembari menunggu kajian terhadap potensi wisata di Kota Depok, pihaknya berusaha untuk mendorong pariwisata buatan yang saat ini sudah berjalan. “Seperti D'kandang, Kolam Berenang Aladin, Mall, dan tempat tempat lainnya yang berpotensi jadi tempat pariwisata di Kota Depok itu yang saat ini kita dorong, sembari lihat pariwisata lainnya,” beber pria yang akrab disapa Bang Wijay tersebut. Ia mengatakan, sudah ada target-target yang menjadi incaran pariwisata di Kota Depok, seperti Wisata Alam Ciliwung, situ-situ, wisata budaya, dan beberapa wisata kuliner seperti Dodol Depok, Gabus Pucung dan sebagainya. “Anggaran yang disediakan tahun ini sebesar Rp1,3 miliar, saya upayakan anggaran segitu bisa mampu meningkatkan pariwisata di Depok, juga saya mencoba kerjasama dengan swasta untuk mengembangkan sektor usaha,” pungkasnya. Sementara fokus Pemerintah Kota Depok saat ini, masih berusaha mengembangkan industri kreatif di Kota Depok. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna. Pradi mengatakan, sebagai kontribusi positif terhadap penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Depok, pihaknya berencana akan mengembangkan industri kreatif. "Industri kreatif dapat menjadi sumber daya pembangunan yang berkelanjutan. Bahkan, industri kreatif memberikan sumbangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang cukup besar bagi kemajuan perekonomian di Kota Depok," ujar Pradi. Menurut Pradi, ada tiga sektor utama yang dominan dalam industri kreatif, di antaranya bidang fashion, kerajinan tangan, dan kuliner. Kota Depok memiliki banyak pelaku industri kreatif yang dapat dikembangkan lagi. Khususnya di bidang kuliner, yang memiliki peluang lebih besar untuk lebih berkembang pesat di tahun ini seiring meningkatnya pertumbuhan iklim investasi di sektor properti. Pradi berpendapat, selama pelaku usaha terus berkembang dan menciptakan nilai tambah, sepanjang itulah industri kreatif akan menjadi sumber daya baru yang potensial. Apalagi, tren yangb erkembang saat ini industri kreatif diisi mayoritas anak-anak muda yang kerap menelurkan ide-ide cemerlang. "Kita sangat mendukung akan perkembangan industri kreatif, tentunya Kota Depok menjadi pangsa pasar yang potensial dengan penduduk yang berjumlah sekitar dua juta ini," pungkas Pradi. Diektahui, dari total APBD Kota Depok tahun 2018 yakni sebesar Rp. 2,7 Triliun, PAD mencapai Rp. 980 Milyar, yang demikian PAD kota Depok menyumbang 36,2 persen dari APBD, sisanya dari dana perimbangan pusat. Dan PAD Kota Depok terus mengalami peningkatan, PAD tahun 2016 sebesar Rp. 847 Milyar, PAD tahun 2017 Sebesar Rp. 980 Milyar. Dan Untuk tahun 2018 PAD ditargetkan 1,02 Triliun. (ade)

Tags

Terkini