nasional

Ada Balita Kurus di Kelurahan RJB

Jumat, 2 Februari 2018 | 09:25 WIB
INDRA SIREGAR/ RADAR DEPOK
DIVAKSIN: Seorang Anak menangis dalam pangkuan kader Posyandu RW08, Kelurahan RJB, saat dilakukan Vaksin Difteri. DEPOK – Ketua PKK RW08, Kelurahan Rangkepanjaya Baru (RJB), Eni Lailiah  mengatakan, dalam kegiatan penimbangan dan vaksinasi Difteri di wilayahnya terdapat seorang anak balita kurus. Dia mengatakan, balita tersebut berjenis kelamin laki – laki, berusia 2 tahun 6 bulan dengan bobot 9,1 Kilogram. Menurutnya, bobot balita seusia itu sudah harus berada diatas 10 kilogram, sesuai dengan standart yang telah diterapkan dalam posyandu. “Kami baru mendapati bayi kurus sejak penimbangan bulan Desember 2017, pada saat itu bobot balita tersebut masih diangka 8,8 Kilogram,” ungkapnya dalam kegiatan penimbangan Posyandu sekaligus Vaksinasi Difteri di rumah Seorang Warga RW08, Kelurahan RJB, Kamis (1/2). Dia menambahkan, balita tersebut sudah ditangani oleh petugas Puskesmas Kelurahan RJB ,sehingga pada penimnbangan kali ini bobot bayi tersebut sudah naik menjadi 9,1 Kilogram dan berangsur membaik. “Puskesmas memberikan makanan penambah gizi terus, jadi saat kami data lagi, berat badan bayi tersebut sudah bertambah,” Sambungnya. Dia juga mengatakan, dalam kegiatan vaksinasi Difteri di wilayahnya menargetkan ada 800 anak yang menerima, namun yang datang untuk divaksin hanya 471 anak. Hal tersebut diakibatkan kurangnya jumlah vaksiun yang tersedia. “Vaksin yang tidak ada untuk anak usia lima sampai tujuh tahun. Sehingga anak yang seusia itu tidak jadi divaksin,” tambahnya. Dikatakanya, selain karena kurang tersedianya jumlah vaksin, banyak juga warganya yang memilih untuk mengikuti vaksin di sekola masing – masing, dan terbatasnya waktu pelaksanaan vaksin di wilayah tersebut. “Kami juga membatasi vakasinasi hanya sampai jam 12 siang saja, “ pungkasnya. Ditempat yang sama, Petugas Puskesmas Kelurahan RJB, Bidan Aida menghimbau, agar masyarakat hadir dan membawa anak mereka divaksinasi di tahap kedua ini, agar anak – anak terhindar dari penyebaran penyakit Difteri. Dia mengatakan, masyarakat harus disiplin melaksanakan vaksinasi Difteri sampai tahap ke – 3 agar daya tahan tubuh lebih baik lagi. “Anak yang divaksin sampai tahap ke- 3 tentunya lebih kebal terhadap Difteri disbanding yang hanya satu kali divaksin,” tutupnya. (dra)

Tags

Terkini