INDRA SIREGAR/RADAR DEPOK TAK ADA AKTIVITAS: Proyek milik Ali dihentikan setelah mendapat peringatan dari Satpol PP.DEPOK– Minggu (18/2) siang, suasana di lokasi tanah yang sempat longsor milik Ali di RT04/03, Kelurahan Jatijajar, Tapos, cukup hening dan sepi.
Tidak tampak aktivitas seperti biasa perataan tanah bekas longsor. Bahkan, eskavator yang biasa lalu lalang mengangkati material longsoran sudah tidak terlihat di lokasi.
Di lingkungan Masjid Baiturrahman RW11, Kelurahan Jatijajar, tampak seorang pria berkulit sawo matang mengenakan kaus oblong berwarna merah sedang berdiri di pelataran masjid.
Dia adalah Gofur, pengawas proyek renovasi Masjid Baiturrahman yang lokasinya tepat di samping lahan tanah milik Ali.
Gofur mengungkapkan bahwa sudah tiga hari tidak melihat adanya aktivitas apapun di lahan tanah milik Ali.
Dia tidak mengetahui secara pasti mengapa kegiatan berhenti. Namun dia menyayangkan penghentian aktivitas pengangkatan puing sisa material longsoran tanah milik Ali.
Karena sepengelihatannya masih ada puing sisa longsor yang belum terangkat dari dasar kali outlet Situ Jatijajar yang berada tepat di samping lahan milik Ali.
“Itu di belakang bedeng tukang, tanahnya belum dikeruk. Kalinya jadi dangkal di sebelah situ,” ungkapnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Ali membenarkan ihwal penghentian kegiatan di lahan tanah miliknya.
Dia mengaku mendapat instruksi dari Walikota Depok, Mohammad Idris untuk tidak melakukan kegiatan apapun sementara waktu.
“Perintah Pak Walikota disuruh nggak usah diapa–apain dulu. Nanti dari Pak Walikota mau menyelesaikan masalah longsornya,” sebut Ali melalui pesan singkat WhatsApp.
Ali juga mengaku bahwa Walikota Depok mau membantunya dalam menyelesaikan semua permasalahan. Terutama dalam hal perizinan turap yang sempat longsor.
“Pak Idris mau bantu. Saya sudah kontak anaknya Walikota yang perempuan. Pak Idris juga kenal saya. Saya minta bantuan Walikota untuk menyelesaikan semuanya,” kata Ali. (dra)