nasional

Teori Magot Atasi Sampah

Selasa, 6 Maret 2018 | 09:36 WIB
IST FOR RADARDEPOK
BELAJAR: UPT Pasar Sukatani belajar teori siklus magot yang akan digunakan untuk penanganan sampah organik di pasar tersebut. DEPOK  Setelah sukses memegang predikat Pasar Rakyat pertama di Indonesia ber-Standar Nasional Indonesia (SNI), kini pengelola Pasar Sukatani di Kecamatan Tapos, berambisi menjadikan Pasar Sukatani sebagai pasar tradisional pertama di Indonesia yang menggunakan teori siklus magot dalam pengelolaan sampah. Teori siklus magot yakni memanfaatkan lalat hitam dari Amerika untuk mendaur ulang sampah organik. Siklus magot adalah suatu teori pengurai atau pemusnahan sampah organik dengan menggunakan media lalat hitam (black soldier fly) dari Amerika. Teori magot diyakini dapat mengatasi persoalan sampah khususnya di lingkungan pasar. “Jika nantinya dapat berjalan lancar, maka Pasar Sukatani akan menjadi pasar pertama di Indonesia yang mengelola sampahnya dengan sistem magot,” kata Kepala UPT Pasar Sukatani, Rusli Arif didampingi Kasubag Tata Usaha UPT Pasar Sukatani, Nadelia kepada Radar Depok. Rusli mengatakan, semangat staf pengelola dan pedagang untuk dapat mempertahankan Adipura khusus segmen pasar rakyat dengan berbagai upaya dan terobosan. Salah satu terobosan dalam upaya pengelolaan sampah di pasar, menurut Rusli, yakni melalui penggunaan teori magot. Pihak UPT telah melakukan studi banding ke salah satu unit pengelolaan sampah (UPT) di Kota Depok milik Ibu Anak Agung 'Adhe' Made. “Studi banding itu tak perlu yang jauh dan mahal. Cukup di Depok saja," katanya. Kasubag TU Pasar Sukatani, Nadelia menambahkan, teori tersebut menjadi sebuah strategi yang diajarkan pimpinan tertinggi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok, untuk meningkatkan nilai di penilaian tahap dua piala Adipura pada segmen pasar rakyat. Apalagi pengelolaan sampah di Pasar Sukatani menjadi catatan dari tim juri Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI. “Sehingga kami berkomitmen keras untuk meningkatkannya agar Adipura bisa dipertahankan," ujarnya. Terkait rencana pengelolaan sampah dengan teori siklus magot, Nadelia mengatakan, UPT Pasar Sukatani mengirim dua orang tenaga pesapon untuk belajar teori magot. “Insya Allah dua orang tenaga pesapon kami akan dikirim belajar ke sana mulai hari Selasa besok (hari ini, red),” pungkas Nadelia. (dra)

Tags

Terkini