Febrina/Radar Depok SERU : Meet Up KOFKI membuat kartu pos dari daur ulang, dan mengirim surat, di Kantor Pos Depok Jalan Sentosa Raya beberapa waktu lalu.
Kofki Depok merupakan perkumpulan filateli Indonesia yang memang senang akan filateli. Filateli sebagai media alternatif yang menarik untuk pembelajaran yang tidak terbatas oleh usia. Bahkan, hobi filateli ini memiliki Undang-undang No38 Tahun 2009, oleh karena itu harus dipertahankan.
LAPORAN : FEBRINA
Kofki terbentuk pada 2012, menariknya tidak mengenal usia, bangsa, agama dan bahasa. Anggotanya mulai dari usia anak-anak hingga orang dewasa, yang memang menyukai dunia filateli. Sejatinya memang sejak dulu surat menyurat sudah ada.
Kofki sendiri sering sosialisasi ke sekolah-sekolah. Banyak kegiatan filateli dilakukan secara terbuka, sehingga masyarakat tahu bahwa filateli sampai sekarang tetap eksis.
"Ini tugas para filateli dalam mempertahankan eksistensi dunia filateli, salah satunya dengan mengedukasi para generasi penerus yang ada disekolah mulai dari usia PAUD," ujar Ketua Kofki Jabodetabek, Ani Dasadim.
Ani menuturkan, untuk di Depok, yang sering kumpul sekitar 10 orang dari umum. Yang dominan lebih dari tujuh sekolah yang resmi dilantik dan diberikan pembinaan. Namun yang sekarang aktif dimana sering ikut lomba filateli sebanyak 3-4 sekolah.
Berbagai kegiatan menarik seperti membuat kartu pos, menulis surat, menempel perangko hingga mengirim surat dilakukan disini. "Bahkan usia paud saja sudah berkirim kartu pos walaupun orangtuanya yang menuliskan," tutupnya.(bersambung)