PEBRI/RADAR DEPOK BERBAGI ILMU: Syefriani Darnis sedang menjelaskan tentang PAUD, dalam kegiatan workshop tentang konsep dasar PAUD yang diadakan PAUD-SPS Jari Kecil Child Care Center.DEPOK - PAUD-SPS Jari Kecil Child Care Center, Anastasia mengadakan workshop tentang konsep dasar PAUD, yang diikuti beberapa tenaga pendidik di daycare dan juga orang tua dari PAUD-SPS yang berada di Jalan Raya Pasir Putih, Perumahan Sawangan Permai, Kecamatan Sawangan.
Programer PAUD-SPS Jari Kecil Child Care Center, Anastasia mengatakan, kegiatan tersebut untuk meyegarkan lagi pengetahuan guru dan orang tua tentang pendidikan anak usia dini. Karena, terkadang banyaknya rutinitas yang dijalani membuat lupa dengan pengetahuan dasar dari pendidikan anak usia dini.
“Pelatihan, tidak hanya sekedar mendapatkan ilmu, tetapi juga untuk berbagi lilmu,” ucapnya kepada Radar Depok.
Anastasia berharap dengan adanya kegiatan workshop tersebut, guru dan orang tua bisa mengidentifikasi kahikat anak usia dini, menganalisis konsep dan tujuan pendidikan anak usia dini, menemukan strategi pembelajaran anak usia dini.
“Tenaga pendidik dan orang tua harus mengetahui perannya, dan tahu apa yang harus mereka lakukan,” katanya.
Sementara itu, narasumber dalam kegiatan tersebut, Syefriani Darnis menuturkan, di Indonesia untuk batasan usia anak usia dini adalah 6 tahun, tetapi di luar negeri 8 tahun. Tetapi itu sama saja, intinya adalah fase fundamental bagi perkembangan anak. Belajar dan perkembangan merupakan proses berkesinambungan, pengalaman belajar dan perkembangan awal merupakan dasar proses belajar.
“Anak-anak adalah peniru, jadi guru harus mengedepankan kejujuran. Jika guru berbohong, jangan salahkan anak berbohong. Guru harus ekspresif, bisa jujur dengan diri sendiri, sehingga siswa juga bisa mengekspresikan dirinya,” katanya.
Menurut Syefriani yang juga menjadi Asesor PAUD di Kota Depok menjelaskan, anak memiliki kemauan yang berbeda-beda. Anak adalah sosok individu yang sedang menjalani proses perkembangan dengan pesat sebagai fundamental bagi kehidupan selanjutnya.
“Keberbedaan tersebut, tentu berpengaruh pada pola tingkag laku dan karakteristik yang unik dan khas. Mereka sedang mengalami masa peka dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, emosional, dan kognitif yang tercepat dalam rentan perkembangan hidup manusia,” tuturnya. (peb)