DICKY/RADARDEPOK TANGKAP: Sejumlah Warga RT3/3 Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, mengamankan ular Sanca Kembang dari lahan kosong, Minggu (29/7) malam.DEPOK – Seakan tidak ada habisnya, hampir setiap pekan masyarakat di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari menemukan ular Sanca Kembang liar. Minggu (29/7), giliran warga RT3/3 Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan yang kedatangan ular Sanca Kembang berbobot 30 kilogram (kg) dan panjang lima meter yang ditangkap warga.
Salah seorang warga, Herman mengatakan, saat dirinya hendak pulang kerumah pada hari Minggu sekitar pukul 20.30. Dia hendak melintas lahan kosong yang berada tidak jauh dari rumahnya. Menggunakan sepeda motor, dia melihat ada sosok seperti batang kayu. Namun setelah dilihat lebih dekat, ternyata dugaan kayu yang berada dibenaknya sirna, namun ular Sanca Kembang sedang berdiam ditengah jalan yang hendak dilaluinya.
“Saat memastikan ular dengan menyorot lampu motor, saya memanggil dua keponakan saya yang sedang duduk dekat rumah,” ujar Herman kepada Radar Depok, kemarin.
Dibantu keponakan dan sejumlah warga, lanjut Herman ular Sanca Kembang yang memiliki panjang sekitar lima meter dan bobot berat sekitar 30 kg, berusaha untuk ditangkap dan diamankan. Lantaran panjang dan bobot berat yang terbilang lumayan, dia bersama dengan warga membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mengamankannya. Hal itu dikarenakan ular yang berjenis kelamin betina tersebut sempat melakukan perlawanan.
Herman mengungkapkan, melihat ganasnya Ular Sanca Kembang saat ditangkap, dia memasukan ular yang memiliki nama latin Pyhton Reticulatus kedalam sangkar burung besar yang terbuat dari besi. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan lingkungan sekitar dari bahaya ular tersebut.
“Kami masih simpan di dalam kandang dan belum tahu kelanjutannya bagaimana,” terang Herman.
Sementara itu, Ketua RT3/3, Maris menuturkan, penangkapan ular disekitar lingkungannya bukan untuk pertama kali. Sebanyak tiga kali warga menangkap ular yang diduga berasal dari lahan kosong tidak jauh dari pemukiman warga. Dia menduga dilahan kosong tersebut, masih ada beberapa ular yang masih bersarang.
Maris meminta warga untuk selalu waspada, dan tetap memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Pasalnya, ular pada umumnya kerap bersarang disemak belukar, maupun ditempat yang lembab. Selain itu, dia meminta kepada warga yang menangkap ular, untuk tidak memberikan izin kepada anak untuk mendekati kandang ular tersebut untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
“Kami sedang bermusyawarah dengan warga yang menangkap untuk menindaklanjuti penangkapan ular,” tutup Maris. (dic)