nasional

Remaja Pelaku Penikaman di Depok Diringkus

Jumat, 28 September 2018 | 09:31 WIB
REGI/RADAR DEPOK
LEMAS: Ramadhan harus beristirahat akibat luka sabet celurit di tangan dan perut bagian kanannya, yang terjadi pada Minggu (23/9), di Alfamart Citayam 4. DEPOK – Peristiwa penikaman yang dilakukan sekelompok remaja pada Minggu (23/9), sekitar pukul 16.30 di Alfamart Citayam 4, hingga mengakibatkan seorang remaja Kampung Utan, RT05/03 Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, Ramadhan (15), mengalami luka di bagian tangan dan perut. Kapolsek Pancoranmas, Kompol Roni Agus Wowor mengatakan, saat ini pelaku penikaman berinisial RZ (18) sudah diamankan di Mapolsek Pancoranmas. “Sudah (diamankan). Inisial pelaku RZ 18 tahun. Teman-temannya masih kita dalami perannya masing-masing,” kata Kompol Roni kepada Radar Depok. Dia mengungkapkan, kasus penikaman tersebut masih dalam proses pencarian motif para pelaku. “Kita masih mendalami motif menurut keterangan dari pelaku,” tandas Kompol Roni. Korban penikaman senjata tajam celurit, Ramadhan (15), saat ini masih dalam kondisi lemah akibat luka di bagian tangan dan perutnya. Menurut keterangan Ramadhan, dirinya sama sekali tidak mengenal para pelaku. “Semuanya juga nggak kenal. Tahunya dia turun dari motor sambil lari bawa celurit,” kata Ramadhan. Ramadhan bercerita, pada saat peristiwa terjadi, dirinya bersama dengan kedua temannya bernama Adih dan Tio ingin membeli pulsa di sekitaran Alfamart. Dengan berjalan kaki, Ramadhan dan kedua temannya bertemu dengan Adit, juru parkir (jukir) di Alfamart yang juga temannya. “Beli pulsa tujuannya. Terus kita ketemu sama Adit lagi parkir di Alfa. Saat itu gerimis, kemudian kita neduh di sana,” ungkap Ramadhan. Kemudian Ramadhan dan kedua temannya melihat pelaku melintas berkali-kali. Para pelaku menunggangi dua unit sepeda motor sambil menatap ke arah Ramadhan dan kedua temannya. “Mereka bolak-balik. Pas balik kedua kalinya, dia (pelaku, red) melihat ke arah saya. Teman bukan, musuh bukan, tetiba saya kaget dia (pelaku, red) lompat dari motor dan ngejar kita. Kedua teman saya juga kabur, saya juga ikut kabur. Tapi karena di situ ada galon jadi saya kesandung dan terjatuh tepat di depan pintu toko,” kata Ramadhan. Ramadhan terkena bacok di tangan dan perut bagian kanannya. Saat itu dia tidak merasakan ada luka untuk beberapa saat. Bahkan, dia sempat tidak tahu ada luka di bagian perut. “Saya tahu ada luka cuma di tangan kanan saja. Di bagian perut saya nggak tahu,” tuturnya. Usai para pelaku pergi meninggalkan toko, beberapa menit Adih dan Tio mencari motor. Ramadhan pun langsung dilarikan ke Klinik 24 di wilayah Jembatan Serong, Kecamatan Cipayung. Namun, di Klinik 24 Ramadhan tidak dapat ditangani dan hanya diberikan perban pada luka di bagian tangannya. “Nggak bisa katanya. Jadi diperban saja. Nah, dari situ saya langsung dibawa ke Rumah Sakit Citama. Di situ saya sudah nggak tahu lagi,” tandas Ramadhan. Orang tua Ramadhan, Sumiyati (39) mengatakan, sekitar pukul 17.00 dirinya mendapat laporan dari Andri dan Yanti warga RT05/03, yang mengatakan bahwa anaknya Ramadhan dibacok oleh sejumlah remaja. “Saya langsung cek ke sana. Betul ada anak saya di RS Citama,” ungkapnya. Di RS Citama, kata Sumiyati, Ramadhan mendapat 157 jahitan di seluruh luka akibat sabetan celurit di tangan dan perut bagian kanan. Ramadhan tidak dirawat di RS Citama, lantaran biaya penginapan di sana terbilang mahal. Alhasil, Senin (24/9) sekitar pukul 10.00, dengan keadaan lemah Ramadhan dibawa pulang ke rumah. Di rumah, kondisi Ramadhan semakin melemah. Lantaran jahitan pada luka di badan masih terasanya nyeri hingga mengakibatkan sesak ketika bernafas. Sumiyati bersama keluarga membawa Ramadhan ke RS Cita Arafik, untuk kedua kalinya Ramadhan mendapat pengobatan. “Sekarang sudah sedikit membaik. Tapi terkadang saja masih merasakan nyeri. Ini saja dia masih belum berani mandi, bahkan buang air saja repot,” ucapnya. (cr1)

Tags

Terkini