INDRA SIREGAR/RADAR DEPOK SOSIALISASI: FIK UI berfoto bersama peserta kegiatan pengabdian masyarakat.DEPOK – Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesa (UI) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Masjid Al Furqon RT02/01, Kelurahan Curug Cimanggis.
Dosen FIK UI, Astuti Yuni Nursasi mengatakan, kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dilakukan oleh mahasiswa pasca sarjana FIK UI, dengan melakukan kegiatan sosialisasi mengenai penanganan penyakit TBC ke masyarakat.
“Kami ingin membentuk kelompok TBC di masyarakat, mulai dari anggota keluarga yang merawat klien yang terinfeksi TBC,” ujarnya.
FIK UI juga dibantu oleh komponen petugas kesehatan Puskesmas, perangkat kelurahan, ketua RW, serta kader kesehatan yang ada di Kelurahan Curug. “Kegiatan ini sudah berjalan sejak Juni lalu hingga Oktober ini,” bebernya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan ibu – ibu anggota pengajian setempat. mereka diajari cara penanganan penyakit TBC, pencegahan TBC, dan cara merawat keluarganya yang sedang mengidap TBC.
“Kami juga mengajarkan cara batuk yang efektif supaya tidak menyebarkan virus ke orang lain, cara cucitangan yang baik dan benar, serta penggunaan masker yang tepat agar mereka terhindar dari persebaran berbagai macam penyakit khususnya TBC,” katanya.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat tersebut menekankan bagaimana pentingnya untuk melatih keterampilan anggota keluarga yang sedang merawatklien TBC di rumah agar tahu, mau, dan mampu dalam mencegah penularan penyakit TBC, serta membantu perawatan yang tepat.
“Berbagai permasalahan kesehatan yang dialami keluarga dengan klien TBC adalah penularan penyakit tersebut. Kurangnya informasi tentang tata cara perawatan di rumah, dan kurangnya pemberian dukungan control minum obat hingga tuntas sering menyulitkan penanganan penyakit TBC di masyarakat,” sambungnya.
Untuk mengatasai beberapa permasalahan kesehatan yang lazim terjadi tersebut, Tim Pengabdi mengambil tema CERMAT (Cerdas Melawan Penularan TBC). Program CERMAT, terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pemberian informasi dan latihan pencegahan penularan TBC di rumah, pemenuhan nutrisi yang baik bagi klien TBC, kecukupan istirahat dan tidur, aktifitas fisik untuk menigkatkan daya tahan tubuh, dan pendampingan minum obat.
“Kesinambungan program ini didukung dengan adanya pembentukan kader penyakit menular dan kegiatan skrining terduga TBC di masyarakat. Kader yang terbentuk akan meneruskan program dan diharapkan membantu klien TBC dan keluarga dalam ketuntasan pengobatan dan penemuan kasus TBC di wilayah RW masing-masing. Maka, pada pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini telah dilaksanakan pelatihan kader pada tanggal 01 Oktober 2018 untuk mendukung tujuan tersebut,” pungkasnya. (dra)