nasional

DEEP : Tuding Din Syamsuddin Radikal, GAR ITB Hanya Ingin Menaikkan Popularitas Kelompok

Sabtu, 13 Februari 2021 | 23:01 WIB
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Direktur Eksekutif DEEP, Neni Nur Hayati menilai tudingan radikal ke Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin oleh Gerakan Anti Radikal (GAR) ITB  itu sudah salah kaprah, tidak tepat sasaran dan tak ada dasarnya. Neni mengatakan, semua mengetahui bagaimana kiprah Din dalam menjaga serta merawat kerukunan dan toleransi beragama baik itu di dalam maupun luar negeri. “Bahkan, beliau sendiri adalah penggagas konsep Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah. serta tokoh yang menjadi panutan, tidak hanya di Muhammadiyah. Semua pihak sangat menghormatinya, apalagi anak muda,” kata Neni dalam keterangan tertulis yang diterima Radar Depok, Sabtu (13/02). Ia mengungkapkan, jika ada kritik yang disampaikan Din Syamsuddin kepada pemerintah itu adalah hal yang wajar. Dan, sudah semestinya saling mengingatkan kepada pemerintah. Presiden Joko Widodo sendiri membuka ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menyampaikan saran dan kritik sebagai bagian dari proses mewujudkan good government. “Masa iya, tokoh yang pernah menjabat sebagai President Religion for Peace Asia and Pacific dianggap sebagai tokoh yang radikal. Sebelah mana radikalnya,” tegasnya. Menurut Neni, GAR ITB hanya mengada-ngada dan terlalu berlebihan dalam menilai seseorang. Apalagi yang dituding itu adalah ulama dan tokoh besar Muhammadiyah. Bahkan, semua tahu bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang telah banyak memberikan kontribusi konkrit untuk negeri ini. Neni beranggapan bahwa GAR ITB hanya ingin menaikkan popularitas kelompok saja dengan membuat isu-isu yang tidak bermutu dan menuduh seorang tokoh islam moderat sebagai radikal. Kata dia, Kampus sebagai gerbang akademis yang berbasis intektualitas dan kajian ilmiah, kini lebih bersifat sentimentil, irrasional sehingga menjadi islamophobia, sungguh sangat disayangkan. GAR ITB mesti membaca secara teliti dengan cermat. “Tidak perlu kami pembela Din yang harus membaca apa isi laporan yang ditujukan ke KASN. Stop memecah belah umat islam. Jangan sampai isu radikalisme yang disematkan kepada tokoh publik seperti Pak Din hanya untuk kepentingan politik kelompok tertentu,” katanya. Neni pun mendorong agar GAR ITB segera mencabut laporannya dan menyampaikan permintaan maaf kepada publik.  (cky)   Editor/Jurnalis : Ricky Juliansyah  

Tags

Terkini