nasional

Sakit Hati, Motif Pembunuhan Perempuan di Tol Becakayu

Senin, 24 Oktober 2022 | 11:31 WIB
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, sakit hati muncul saat pelaku melihat unggahan di akun media sosial milik S pada Agustus 2021. FOTO: ISTIMEWA

RADARDEPOK.COM, JAKARTA – Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mulai menemukan titik terang penyebab pembunuhan oleh Christian Rudolf Tobing (36), kepada Ade Yunia Rizabani (36). Pembunuhan ini diduga dilatar belakangi oleh rasa sakit hati.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, sakit hati muncul saat pelaku melihat unggahan di akun media sosial milik S pada Agustus 2021. Oleh karena itu Rudolf akhirnya menargetkan H dan S untuk dibunuh.

“Terlihat foto di mana saat S mengadakan acara ada salah satu teman pelaku yang saat ini bermusuhan dengan pelaku si H. Di situlah pelaku merasa tersakiti atau dikhianati oleh teman-temannya,” ungkap Hengki kepada wartawan, Senin (24/10).

Hengki menerangkan, pelaku saat itu masih bisa membendung amarahnya. Namun, pelaku kembali tersulut emosi usai menyaksikan kembali foto-foto di akun media sosial pada Maret 2022. Hingga akhirnya pelaku bersikukuh membunuh ketiga temannya tersebut.

“Pada saat itu setelah ulang tahun anaknya pelaku kembali melihat medsos dan melihat foto-foto di media sosial bahwa calon korban atas nama H, I dan S masih bersama saat merayakan natal ataupun kegiatan-kegiatan lain secara bersama. Pelaku merasa lebih sakit hati lagi dan berniat untuk menghabisi ketiganya,” tutur Hengki.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap pria inisial R (36), pelaku pembunuhan perempuan inisial AYR (36), yang jasadnya ditemukan di kolong Tol Becakayu, Pondok Gede, Bekasi.

Dari hasil pemeriksaan ternyata pelaku merupakan rekan kerja korban. Motif pelaku melakukan aksi nekatnya itu karena yang bersangkutan merasa sakit hati.

“Hasil pemeriksaan terhadap tersangka, yang bersangkutan telah membunuh korban dengan motif tersangka sakit hati,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Jumat (21/10).

Menurut Kombes Hengki, aksi pembunuhan terjadi di sebuah apartemen di kawasan Pramuka, Jakarta Timur, pada Senin (17/10). Awalnya, korban dan tersangka berbincang membahas soal podcast. Namun saat obrolan berlanjut tiba-tiba keduanya cekcok mulut.

Korban kemudian menyebut-nyebut nama mertua tersangka. Hingga akhirnya tersangka naik pitam dan langsung melakukan pembunuhan terhadap korban.

“Awalnya cekcok mulut itu, korban kemudian menyebut-nyebut nama mertua tersangka hingga naik pitam dan melakukan pembunuhan terhadap korban,” ujarnya. (jpc/rd)

Tags

Terkini