RADARDEPOK.COM, JAKARTA – Tahun ini menjadi periode bahagia bagi umat Islam, terutama untuk mereka yang telah mendaftarkan diri untuk melakukan perjalanan ibadah haji. Sebab, setelah dihantam pandemi Covid-19 sejak 2019, Arab Saudi memutuskan menghentikan penerimaan jamaah haji dari luar negeri. 2022 menjadi tahun pertama haji diselenggerakan secara masif pasca pandemi.
Kloter pertama jamaah haji Indonesia 2022 diberangkatkan pada Sabtu (4/6). Total ada 2.776 jamaah yang tergabung dalam 7 kloter dari 5 embarkasi diterbangkan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang, Banten.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberikan sejumlah pesan kepada jamaah. Pertama, dia mengajak para Dhuyufurrahman untuk kembali menata niat.
“Ditata kembali niatnya ke tanah suci ini untuk beribadah, untuk melaksanakan rukun islam yang kelima. Menyempurnakan keislaman kita. Niat kita ke tanah suci ini ibadah. Tidak ada yang lain-lain,” ungkap Yaqut.
Kedua, Menag meminta jamaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan karena cuaca panas di Arab Saudi. “Saya berharap Bapak Ibu sekalian menjaga kesehatan. Sering-sering minum air putih, vitamin jangan lupa diminum,” imbuhnya.
Ketiga, Yaqut mengimbau jmaah untuk membatasi kegiatan di luar ibadah. “Hanya lakukan kegiatan ibadah. Dan kegiatan di luar ibadah, seperlunya. Saya berharap ini benar-benar diperhatikan, agar selama pelaksanaan ibadah haji bisa berjalan lancar, dan melaksanakan semua syarat dan rukun haji,” tegasnya.
Keempat, Yaqut meminta agar para Dhuyufurrahman tidak segan-segan untuk bertanya kepada petugas bila mengalami kendala selama pelaksanaan ibadah haji. “Karena Kementerian Agama sudah menugaskan banyak sekali petugas di sana untuk membantu,” jelasnya.
Setelah menjalani serangkaian ibadah di Madinah, gelombang pertama jamaah haji Indonesia mulai diberangkatkan ke Makkah dari Madinah. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan layanan bus shalawat yang akan mengantar jamaah dari hotel di Makkah menuju Masjidil Haram, pergi pulang (PP). Layanan ini beroperasi selama 24 jam.
’’Kita baru saja melakukan simulasi angkutan Shalawat mulai dari depan Kantor Daerah Kerja Makkah menuju terminal Jiad. Kita cek juga jalur layanan dari terminal Jiad menuju Misfalah. Insya Allah, Bus Shalawat dan petugas siap sambut dan layani jamaah di Makkah,” kata Kepala Daker Makkah Muhammad Khanif, Senin (13/6). “Layanan ini disiapkan untuk jamaah selama di Makkah. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lagi,” imbuhnya.
Ada enam unit Bus Shalawat yang disiapkan. Seluruhnya telah dipasangi stiker bertuliskan Indonesia. Ada 204 bus yang disediakan pada musim haji 2022. Bus ini akan dioperasikan secara bertahap sesuai dengan rasio jumlah jelamaah yang telah tiba di Makkah. “Bus Shalawat beroperasi 24 jam. Pada posisi puncak, saat seluruh jamaah sudah di Makkah, 204 Bus Shalawat siap antar jemput jemaah Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram,” tegasnya.
Kabid Transportasi Sutikno menjelaskan, ada lima rute bus shalawat di Mekkah sesuai wilayah hotel jamaah dengan tiga terminal, yaitu: Syib Amir, Bab Ali, dan Jiad. Rute pertama, Mahbas Jin – Bab Ali. Sebanyak 16 bus disiapkan untuk melayani 19.288 yang tersebar di enam hotel di wilayah Mahbas Jin. Ada tiga halte pemberhentian yang telah disiapkan.
“Rute ini merupakan rute bersama. Setiap negara yang jemaahnya melalui rute ini harus menyiapkan bus. Dan bus yang melalui jalur ini, bisa digunakan seluruh jemaah haji dari berbagai negara,” terangnya.
Kedua, rute Syisyah–Syib Amir. Ada 29 bus yang disiapkan untuk melayani 11.428 jemaah yang tinggal di 9 hotel wilayah Syisyah. Di sini disiapkan tiga halte pemberhentian. Ketiga, rute Raudhah–Syieb Amir. Total ada 53 bus untuk 21.015 jemaah yang tinggal di 6 hotel wilayah Raudhah, dengan lima halte pemberhantian.
Keempat, rute Jarwal–Syieb Amir. Rute ini akan melayani 24.904 jemaah yang tinggal di dua hotel wilayah Jarwal. Total ada 62 bus dengan dua halte. Kelima, rute Misfalah–Jiad. Rute ini melayani 17.550 jemaah. Mereka tinggal di 13 hotel wilayah Misfalah dengan tujuh halte pemberhantian.
“Bus berkapasitas sekitar 70 penumpang, dilengkapi air conditioner (AC), tombol darurat pembuka pintu, GPS, serta alat pemecah kaca,” jelasnya.
Pada 20 juni jamaah haji Indonesia gelombang II langsung melakukan umrah wajib di Masjidil Haram usai tiba di Makkah, Arab Saudi. Gelombang kali ini merupakan kloter 24 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 24) sebanyak 393 orang.
Sebelum umrah wajib, para jamaah ditempatkan di Al Lu’luah Hotel nomor 301 yang berada di Sektor 3 Raudhah, Makkah untuk beristirahat sebelum ke Masjidil Haram. Kedatangan jamaah di Makkah lebih cepat dari jadwal yang ditentukan pukul 07.00 waktu setempat karena kloter 24 Embarkasi Jakarta Pondok Gede diberi layanan fast track.
Puncak ibadah haji pun akhirnya tiba. Jamaah haji Indonesia menjalani fase menginap (mabit) di Mina, setelah wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah. Selain menginap, mereka juga melaksanakan lontar jumrah.
Sebagian jamaah ada yang tinggal di Mina hingga 12 Zulhijah, ada pula yang sehari lebih lama.
“Jqmaah yang mengambil nafar awal akan mabit di Mina sampai 12 Zulhijah, sementara itu jamaah yang mengambil nafar tsani akan mabit di Mina hingga 13 Zulhijjah,” kata Plh Biro Humas, Data dan Informasi, Wawan Djunaedi kepada wartawan, Senin (11/7).
“Saat ini juga sebagian jamaah ada yang telah melaksanakan Tawaf Ifadlah di Masjidil Haram sebagai salah satu rukun haji. Selama di Mina jamaah ditempatkan di tenda-tenda di bawah pengelolaan maktab. Jumlah maktab tahun ini sebanyak 44 maktab,” imbuhnya.
Jamaah haji Indonesia memulai kepulangan ke tanah air pada Jumat (15/7). Saat ini jamaah sudah berada di hotel Makkah, Arab Saudi setelah menjalani fase puncak di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Ada enam kloter yang akan pulang ke Tanah Air dari Makkah Al-Mukarramah, masing-masing kloter pertama Embarkasi Solo (SOC 1), Padang (PDG 1), Jakarta – Bekasi (JKS 1), dan Jakarta-Pondok Gede (JKG 1). Lainnya adalah kloter kedua Embarkasi Solo (SOC 2) dan Jakarta-Bekasi (JKS 2),” kata Kepala Daerah Kerja Makkah, Mukhammad Khanif.
Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) Nizar Ali melepas keberangkatan 354 jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 43 Embarkasi Solo (SOC 43) di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. SOC 43 menjadi kloter terakhir gelombang kedua yang pulang ke Indonesia.
Nizar mengatakan, keberangkatan jamaah asal Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Purbalingga ini sekaligus menandai berakhirnya operasional haji 1443 Hijriah atau 2022 Masehi. Dia bersyukur, proses pemulangan jamaah haji Indonesia berjalan dengan baik seluruhnya.
Sampai dengan berakhirnya rangkaian ibadah haji 2022, jamaah yang meninggal berjumlah 89 orang. Sebanyak 27 jamaah wafat pada masa pra Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), dalam rentang 4 Juni sampai 7 Juli 2022. Ada 16 jamaah yang wafat pada masa Armuzna, 8–12 Juli 2022. Sisanya atau 46 jamaah wafat pada masa setelah puncak haji Armuzna, 13 Juli sampai sekarang. (jpc/net)